Opini
Manfaat Kombinasi Terapi Rendam Kaki Air Hangat dan Relaksasi Nafas Dalam untuk Penderita Hipertensi
Penyakit hipertensi merupakan penyakit klasik dimana penyakit ini menyelinap tanpa tanda dan gejala sehingga kemudian seperti bom atom yang meledak.
Oleh : Prima Trisna Aji
Dosen prodi Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang
PENYAKIT Hipertensi merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai tekanan darah tinggi yaitu dimana tekanan sistolik (tekanan darah atas) menunjukkan angka diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic (tekanan darah bawah) menunjukkan angka diatas 90 mmHg.
Penyakit ini merupakan penyakit yang menduduki peringkat pertama dengan jumlah terbanyak pada Penyakit Cardiovasculer selain penyakit jantung koroner.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit klasik dimana penyakit ini menyelinap tanpa tanda dan gejala sehingga kemudian seperti bom atom yang meledak secara dahsyat.
Tak jarang pada penderita Hipertensi yang tidak menujukkan tanda dan gejala tiba – tiba ketika kepleset di kamar mandi atau ketika kelelahan langsung terjadi stroke mendadak dan tak jarang mengalami kematian secara mendadak.
Hal ini didukung dari Penelitian terbaru tahun 2025 dimana data menunjukkan faktor risiko utama terjadinya stroke di Indonesia adalah hipertensi, yang ditemukan pada 31,7 persen orang di Indonesia pada usia 18 tahun ke atas.
Sekitar 60 persen penderita hipertensi mengalami stroke, dan sekitar 95 persen pasien stroke di Indonesia memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.
Meskipun Kementrian Kesehatan Indonesia sudah melakukan segala Upaya untuk menekan pertumbuhan penyakit Hipertensi ini tetapi setiap tahun penderita Hipertensi terus meningkat.
Hal ini juga didukung dari data terbaru dari kemenkes tahun 2025 dimana Studi terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus hipertensi meningkat setiap tahun di seluruh dunia—termasuk di Indonesia—dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2025 hingga jumlah 1,5 milliar penderita Hipertensi.
Hal ini dikarenakan banyak faktor seperti kesadaran warga yang kurang untuk mengontrol tensi ke Puskesmas, ketakutan Masyarakat untuk berobat, tidak merasa mengalami tanda gejala yang serius dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit Hipertensi.
Mayoritas para penderita Hipertensi memeriksakan diri ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit terdekat karena mereka mengalami keluhan seperti pusing, leher terasa kaku, dada berdebar, nggliyeng, tengkuk terasa berat dan badan keluar keringat dingin.
Tak jarang juga banyak penderita Hipertensi yang mendadak terkena serangan stroke karena ketidaktahuan diri mempunyai Riwayat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Data juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus komplikasi akibat penyakit Hipertensi salah satunya karena pada penderita Hipertensi tidak pernah memeriksa tekanan darah tinggi secara rutin ataupun mengkonsumsi obat hipertensi secara rutin.
Padahal pada penderita hipertensi diharuskan untuk mengkonsumsi obat penurun tensi untuk tetap menjaga supaya tekanan darah tinggi pasien bisa terkontrol dengan baik.
Peningkatan komplikasi hipertensi menjadi penyakit jantung coroner, stroke, gagal jantung dan kematian mendadak disebabkan pada penderita hipertensi yang kurang lebih selama 2 – 3 tahun penderita hipertensi tidak pernah mengkonsumsi obat penurun tensi, melakukan Tindakan mandiri keperawatan untuk mengontrol tekanan darah ataupun menjaga pola hidup sehat dengan melakukan diet hipertensi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.