Batik Air Batalkan Penerbangan
Batik Air Batalkan Penerbangan Mamuju - Makassar, Penumpang Rugi Terpaksa ke Palu untuk ke Jakarta
Andi Yayat mengatakan, setelah mendengar kabar pembatalan, ia langsung mencari alternatif penerbangan lain melalui Palu, Sulawesi Tengah.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Andi Yayat, penumpang maskapai Batik Air (Lion Air Group) rute Mamuju - Makassar mengaku mengalami banyak kerugian akibat pembatalan jadwal penerbangan secara sepihak oleh maskapai untuk rute Mamuju - Makassar pada Jumat (2/5/2025).
Pembatalan ini sontak membuat para penumpang yang telah memiliki tiket merasa dirugikan dan kebingungan.
Andi Yayat mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini.
"Mengecewakan maskapai lion, Tiket yang sudah saya booking bersama tamu saya dari luar negeri batal,"ungkap Andi Yayat saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (2/5/2025).
Lanjut Andi Yayat mengatakan, akibat pembatalan ini, akomodasi dan hotel yang sudah di pesan menjadi berantakan.
"Tiba-tiba maskapai batalkan penerbangan, tanpa pemberitahuan yang jelas sebelumnya,"ungkapnya.
Baca juga: Penjelasan Polisi 3 Kader HMI Majene Ditetapkan Tersangka Penganiayaan Mahasiswa STIKES Bina Bangsa
Baca juga: Polisi Tangkap Pria di Pasangkayu Usai Aniaya Tetangganya di Desa Karya Bersama Pakai Sajam Parang
Andi Yayat mengatakan, setelah mendengar kabar pembatalan, ia langsung mencari alternatif penerbangan lain melalui Palu, Sulawesi Tengah.
"Saya langsung cari bandara terdekat dari sini ya ke Palu, penerbangan Garuda Indonesia rute Palu-Jakarta,"ujarnya.
Namun Jarak Mamuju ke Palu, Sulawesi Tengah juga cukup jauh jika harus menempuh perjalanan darat.
Jaraknya sekitar 400 kilometer.
Andi Yayat meminta Lion Air Group bersikap professional, sebab penumpang sudah membayar mahal akan tiket.
"kami terus terang merasa idak nyamans ekali atas perlakuan LioN Air Group kepada kami," ujar Andi Yayat.
Keluhan serupa juga diungkapkan calon penumpang Batik Air rute Makassar - Mamuju, Hasri Jack.
Hasri Jack mengatakan dia sudah booking tiket, dengan jadwal penerbangan pada tanggal 2 Mei ke Mamuju, Sulawesi Barat.
Namun kemudian pihak Batik Air membatalkan penerbangan, dan dijadwalkan ulang di lain waktu.
Hal ini memuat Hasri Jack kesal.
"Sampai di sini (bandara) di-cancel dengan alasan tidak jelas. Alasan klasik pastinya penumpang kurang," keluh Hasri Jack yang merupakan seorang pengusaha sekaligus pengacara ini.
Hasri Jack menceritakan, awalnya dia sudah pesan tiket melalui aplikasi Traveloka pada 1 Mei 2025, dengan rute Mamuju tanpa ada pilihan, sebab memang hanya satu maskapai saja yakni Batik Air.
Kemudian, setelah melakukan pembayaran, notifikasi berhasil masuk ke aplikasi dan email.
Seperti biasa dia kemudian menunggu tengah malam untuk bisa check in online.
Namun belum bisa, kemudian pagi belum bisa juga, maka bergegaslah Hasri Jack ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar lebih awal untuk tujuan check in via counter.
Namun alangkah kagetnya dia, ketika sampai di counter Lion Air Group disampaikan bahwa pembatalan penerbangan oleh maskapai.
"Saya sangat sayangkan karena tanpa adanya pemberitahuan sama sekali. Setelah ke custamer service banyak orang duluan protes termasuk penerbangan ke kendari dan manado dengan kasus yang sama," ujar Hasri Jack.
"Kalau yang lain mungkin bisa terima karena hari yang sama masih ada solusi penerbangan. Tapi bagaimana tujuan Mamuju, karena baru bisa hari minggu lagi jadwal ke sana. Kasus seperti ini sangat-sangat merugikan," keluhnya.
Hasri Jack dan beberapa penumpang tujuan Mamuju lainnya pun terpaksa hanya diberikan refund tiket dan tawaran nginap di hotel selama dua malam.
"Saya pilih naik bus saja malam ini (Jumat, 2 Mei) karena ada urusan mendadak. Tapi ini jelas sangat disayangkan sekali maskapai sebesar Batik Air dan Lion Air Group masa seperti ini pelayanannya," ujarnya.'
Bahkan kata Hasri, ada seorang penumpang segera ingin berangkat ke Mamuju karena anaknya sedang sakit.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic at PT Lion Air / Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar tidak mau berbicara banyak. (*)
Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.