Konflik Tambang

Bupati Mateng Arsal Aras Minta Masyarakat Karossa Menahan Diri Usai Pembacokan Warga

Bupati Arsal menyebut insiden tersebut murni tindak pidana akibat kesalahpahaman di media sosial (medsos) bukan karena hal lain.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
KONFLIK WARGA - Bupati Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) Arsal Aras angkat bicara terkait insiden dugaan pembacokan terhadap warga Karossa beberapa waktu lalu. Menurutnya, insiden tersebut murni tindak pidana akibat kesalahpahaman di media sosial (medsos) bukan karena hal lain. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Bupati Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) Arsal Aras angkat bicara terkait insiden dugaan pembacokan terhadap warga Karossa beberapa waktu lalu.

Dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Rabu (30/4/2025), Arsal mengatakan, dirinya telah berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju melihat kondisi korban.

Baca juga: Warga Perumahan di Polman Resak Gerombolan Ternak Lalu Lalang di Kompleks, Merusak Ini

Baca juga: 1.453 Calon Jemaah Haji Sulbar Siap Berangkat, Tidak Ada yang Tidak Pelunasan

"Kemarin saya mengecek kondisi korban di RS Bhayangkara, dan menurut keterangan dokter kondisinya perlahan membaik," jelas Arsal.

Selain itu, Bupati Arsal juga menemui orangtua korban.

Menurutnya, insiden tersebut murni tindak pidana akibat kesalahpahaman di media sosial (medsos) bukan karena hal lain.

Sementara itu, terkait permasalahan tambang pasir di Karossa, ia meminta kedua belah pihak menahan diri.

"Jangan karena adanya provokatif dari luar, bisa merusak persaudaraan dan perpecahan antarwarga," ucapnya .

Mengingat mereka adalah saudara, tinggal di tempat dan desa yang sama.

"Saya mengimbau masyarakat Desa Karossa untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dari pihak manapun," jelasnya.

"Pak Kapolres juga sudah melaporkan, pihaknya telah melakukan pengamanan di titik rawan wilayah Karossa," tambahnya.

Ia juga meminta insan media tidak menggiring opini atau isu kasus dugaan pembacokan tersebut karena tambang pasir.

"Kalau saya melihat, kasus di Mamuju itu murni persoalan medsos, yang menyebabkan anak-anak muda ini tidak mampu menahan diri menyebabkan insiden tersebut hingga memakan korban," tuturnya.

"Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian, pelaku sudah ditangkap dan korban sudah ditangani di RS Bhayangkara," tambahnya.

Olehnya itu, ia berharap semua baik-baik saja. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved