Berita Nasional

Kata Jokowi soal Isu Matahari Kembar dan Sikap Prabowo usai Para Menteri Menghadap Mantan Presiden

Jokowi menegaskan, banyaknya tokoh publik, termasuk pejabat dari bupati hingga menteri yang datang ke rumahnya untuk silaturahmi di momen Lebaran.

Editor: Via Tribun
YouTube Sekretariat Presiden
BUKA PUASA BERSAMA - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto buka puasa bersama di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Jokowi tanggapi soal isu matahari kembar di pemerintahan Prabowo. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai santernya isu matahari kembar di pemerintahan.

Hal ini bermula ketika para menteri Kabinet Merah Putih berkunjung ke rumah Jokowi di Solo.

Pada saat diwawancara, beberapa di antaranya berkelakar dengan menyebut Jokowi dengan panggilan 'Bos'.

HUBUNGAN BAIK DENGAN PRABOWO : Mantan Presiden Jokowi saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (11/2/2025). Jokowi menegaskan hubungannya baik dengan Prabowo Subianto meski sempat jadi rival di Pilpres 2014 dan 2019.
HUBUNGAN BAIK DENGAN PRABOWO : Mantan Presiden Jokowi saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (11/2/2025). Jokowi menegaskan hubungannya baik dengan Prabowo Subianto meski sempat jadi rival di Pilpres 2014 dan 2019. (TribunSolo.com/ Ahmad Syarifudin)

Isu ini pun melebar dan menimbulkan spekulasi bahwa Jokowi adalah matahari atau pemimpin selain Presiden ke-8 Prabowo Subianto.

Awalnya, Jokowi menegaskan, banyaknya tokoh publik, termasuk pejabat dari bupati hingga menteri yang datang ke rumahnya hanyalah untuk silaturahmi di momen Lebaran.

"Apa yang salah? Silaturahmi di hari lebaran kan sangat baik, kepada siapapun ya," ucap Jokowi Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (21/4/2025), dilansir Tribun Solo.

Baca juga: Menteri Prabowo Datangi Jokowi dan Panggil Bos, Ini Kata Istana hingga PDIP soal Isu Matahari Kembar

Lebih lanjut, Jokowi menekankan tak ada matahari kembar di Indonesia.

"Kemudian mengenai matahari kembar, nggak ada yang namanya matahari kembar," ucapnya.

Eks Wali Kota Solo itu menyebut, matahari di Indonesia hanya satu, yaitu Presiden Prabowo.

"Matahari itu hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto. Sudah jelas," terang Jokowi.

Mengenai kedatangan sejumlah menteri dan wakil menteri Prabowo ke kediamannya, Jokowi mengatakan hal itu lumrah dan hanya sebatas silaturahmi tanpa ada pembicaraan lain, termasuk isu para pejabat itu meminta saran dari dirinya.

"Silaturahmi biasa, dan itu baik," tutur bekas Gubernur Jakarta ini.

Jokowi membantah dirinya masih berstatus sebagai bos dari sejumlah menteri yang pernah membantu dirinya saat masih menjadi Presiden RI.

"Mantan, mantan bos," ujarnya.

Baca juga: Prabowo dan Megawati Bertemu Diam-Diam, Jokowi: Kalau Bisa Berkumpul akan Jauh Lebih Baik

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengatakan pihak yang mengembuskan isu matahari kembar itu berlebihan.

"Nggak adalah. Lebay. Matahari kembar satu itu terbit dari timur terbenam di barat," ungkapnya.

Sudaryono sendiri bertemu Jokowi di Sumber pada Minggu (20/4/2025).

Menurutnya, semua ini hanya masalah sudut pandang.

"Tinggal kita mau mengambil dari sudut pandang yang mana. Senang dengan info yang misleading dibesar-besarkan supaya jadi berita jadi prahara," tuturnya.

Namun, dirinya bisa memahami jika suatu pemberitaan perlu dibingkai dengan isu tertentu supaya tampak menarik.

"Memang itu dilematis bagi dunia pemberitaan. Kalau diberitakan landai-landai saja menjadi tidak menarik. Saya paham juga," terangnya.

Baca juga: Menteri Prabowo Datangi Jokowi dan Panggil Bos, Ini Kata Istana hingga PDIP soal Isu Matahari Kembar

Sikap Prabowo

Ketua MPR sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak terganggu dengan adanya isu 'matahari kembar' di pemerintahan. 

Isu itu menyeruak usai para menteri Prabowo mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Sebagian dari mereka bahkan masih ada yang menyebut Jokowi sebagai 'bos'. 

"Presiden Prabowo merasa tidak terganggu dengan adanya menteri-menteri era Pak Jokowi yang juga bersilaturahmi kepada Pak Jokowi," ujarnya di komplek parlemen, Kamis (17/4/2025). 

"Pak Prabowo tidak merasa terganggu dengan situasi itu," tandasnya. 

Muzani menegaskan kunjungan sejumlah Menteri tersebut sebagai bentuk penghormatan dan juga silaturahmi dalam rangka lebaran.

Menurutnya, para menteri Prabowo yang dulu bekerja sebagai menteri Jokowi justru harus tetap menghormati Presiden ke-7 RI tersebut. 

Lebih lanjut, Muzani menyebut seluruh jajaran Menteri Kabinet Merah Putih memiliki komitmen penuh kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

"Saya kira para menteri yang sekarang memiliki komitmen terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo cukup tangguh, cukup kuat, cukup solid," jelas Muzani.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Ijazah Jokowi Palsu Diungkap Alumni UGM, Penggunaan Font Tidak Masuk Akal dan Nomor Seri

Kekhawatiran adanya 'matahari kembar' di pemerintahan ini sebelumnya disuarakan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.  

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

Mardani sebenarnya meyakini bahwa Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Presiden terdahulu.

Namun demikian, ia menekankan pentingnya jajaran kabinet untuk menjaga kewibawaan sosok pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.

"Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi."

“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,” kata Mardani. 

Kekhawatiran Mardani itu pun mendapat reaksi dari sejumlah pihak. 

Termasuk dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. 

Hasan Nasbi mengatakan, kunjungan para menteri Prabowo ke Jokowi merupakan silaturahmi lebaran.

Oleh karena itu, ia meminta hal tersebut tak ditafsirkan secara politik. 

"Silaturahmi-silaturahmi Lebaran jangan dibumbui tafsiran politik," ujar Hasan, Senin (14/4/2025). 

Hasan mengatakan, tidak ada yang istimewa dalam kunjungan tersebut karena momen silaturahmi dalam suasana lebaran. 

Ia mengatakan, hubungan persaudaraan harus terus dirajut.

"Kita masih dalam suasana Lebaran dan merajut kembali hubungan-hubungan persaudaraan," lanjutnya.

Di sisi lain, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga dengan tegas menepis isu tersebut. 

Puan menekankan bahwa yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia saat ini adalah Presiden Prabowo Subianto.

“Matahari kembar? Presiden saat ini Presiden Prabowo Subianto,” kata Puan, dilansir Kompas.com, Senin (14/4/2025).

Soal banyak menteri yang berkunjung ke rumah Jokowi di Solo, Puan menilai itu bagian dari silaturahmi.

Terlebih ini masih dalam momen Lebaran 2025, di mana memang banyak orang yang melakukan silaturahmi.

"Silaturahmi di masa Lebaran akan sangat baik,” imbuh Puan.

(Tribunnews.com/Deni/Milani/Igman Ibrahim) (TribunSolo.com/Andreas Chris)(Kompas.com/Tria Sutrisna)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Bantah Isu Matahari Kembar: Hanya Satu, Presiden Prabowo  dan Sikap Prabowo Tanggapi Isu 'Matahari Kembar' usai Para Menteri Sowan ke Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved