PDAM Wai Tipalayo Didemo

BREAKING NEWS: PMII Polman Bakar 2 Ban Demo PDAM Wai Tipalayo, Tidak Transparan Mengelola Anggaran

Massa aksi nampak secara bergantian menyampaikan tuntutan dalam bentuk orasi lewat pengeras suara yang mereka bawa

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Ilham Mulyawan
fahrun Ramli Tribun Sulbar
DEMO PDAM TIPALAYO - Massa aksi membakar dua ban di depan Kantor PDAM Tipalayo Polman,Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (21/4/2025). Mereka melaksanakan aksi demonstrasi menuntut transparansi pengelolaan anggaran PDAM Tipalayo Polman 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat DDI gelar demonstrasi di depan Kantor PDAM Wai Tipalayo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (21/4/2025).

Pantauan Tribun-Sulbar.com, massa aksi nampak membakar dua ban bekas di depan kantor PDAM Wai Tipalayo.

Polisi nampak berada di lokasi, menutup akses Jl Ratulangi, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali.

Mengalihkan arus lalu lintas ke jalan lain, guna mengantisipasi terjadinya ke kemacetan.

Baca juga: MAKNA Hari Kartini Firda Pedagang Buah di Mamuju, Emansipasi Wanita Bisa Dimulai dari Rumah

Baca juga: 70 Twibbon Hari Kartini 2025, Cocok untuk Diunggah ke Sosmed, Berikut Link Download Gratis

Massa aksi nampak secara bergantian menyampaikan tuntutan dalam bentuk orasi lewat pengeras suara.

Para pegawai kantor PDAM Wai Tipalayo di Jl Ratulangi ini nampak serius mengamati jalanya aksi.

Koordinator lapangan, Ali Wardana menilai pengelolaan anggaran di PDAM Wai Tipalayo tidak transparan.

"Yang terjadi hari ini, BUMD termasuk PDAM tidak jelas dan tidak transparan dalam mengelola anggaran," kata Ali Wardana dalam orasinya.

Dia menjelaskan PDAM  Wai Tipalayo salah satu BUMD tidak dapat diharapkan dalam mendukung pembangunan daerah.

Ali Wardana menyebut tujuan BUMD seperti Wai Tipalayo harusnya mampu melaksanakan kegiatan ekonomi seperti penyedia jasa.

Namun, menurutnya PDAM Wai Tipalayo selama ini banyak menuai sorotan dari kalangan masyarakat.

"Salah satunya deviden Wai Tipalayo tiap tahunnya diduga tidak disetor ke badan pendapatan daerah," ungkapnya.

Berikut empat tuntutan PMII Komisariat DDI Polman :

1. Mendesak Pemerintah Daerah Polman untuk melakukan evaluasi terhadap direktur PDAM.

2. Mendesak Inspektorat untuk melakukan audit terhadap direktur PDAM.

3. Mendesak Pemerintah Daerah Polman untuk melakukan evaluasi terhadap UPTD Rumah Kemasan.

4. Mendesak Inspektorat untuk melakukan audit terhadap kepala UPTD Rumah Kemasan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved