Harga Bahan Pokok
Antisipasi Inflasi Jelang Lebaran, Bupati Mamuju dan Forkopimda Pantau Harga Pangan di Pasar
Sutinah mengungkapkan, menjelang lebaran idul Fitri 1446 Hijriah atau perayaan hari besar keagamaan kenaikan bahan pokok itu selalu terjadi dan itu ak
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi bersama Dinas Perdagangan (Disdak) Kabupaten Mamuju, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), melakukan pemantauan harga pangan di Pasar Lama Mamuju Jl Sintra Llamas Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), menjelang lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, Kamis (27/3/2025).
Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju Gelar Salat Id Terpusat di Anjungan Manakarra
Baca juga: Warga Serbu Pasar Kampung Baru Mamuju Sulbar Berburu Sendal dan Baju Baru
Dalam kunjungannya, Bupati dan jajaran forkopimda berkeliling pasar dan berinteraksi langsung dengan pedagang.
Mereka menanyakan harga berbagai jenis bahan pangan, seperti bawang, minyak goreng, gula, daging, dan sayuran.
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengatakan saat ini kami berkunjung ke pasar melakukan pemantauan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Ini kan sisa tiga hari lagi menjelang lebaran, kita mau melihat apakah ada harga yang melonjak dan memastikan stoknya juga masih cukup," ungkap Sutinah Suhardi saat diwawancarai di pasar lama Mamuju, Kelurahan Binanga, Mamuju.
Lanjut Sutinah mengatakan, memang untuk saat ini ada kenaikan harga namun hanya ada beberapa komoditas.
"Seperti cabai dan memang ini bahan pokok utama yang di butuhkan semua ibu rumah tangga (IRT) untuk persiapan lebaran sehingga mengalami lonjakan yang cukup signifikan," ungkapnya.
Sutinah mengungkapkan, menjelang lebaran idul Fitri 1446 Hijriah atau perayaan hari besar keagamaan kenaikan bahan pokok itu selalu terjadi dan itu akan mempengaruhi inflasi.
"Jadi kita di Kabupaten Mamuju itu komoditi yang sering dikonsumsi masyarakat seperti bawang, cabai, dan tomat. Ini juga pemicu penyebab terjadinya inflasi."ungkapnya.
Sutinah berharap setelah perayaan idulFitri nanti di Mamuju kembali normal.
"Walaupun mengalami kenaikan tidak terlalu signifikan," terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Mamuju, Abdul Syahid Pattoeng mengatakan, dengan adanya peninjauan pasar ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah.
"Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan itu merupakan menjadi tradisi menjelang perayaan hari besar keagamaan dan pemerintah hadir untuk memastikan stoknya tersedia atau tidak menjelang lebaran," ujar Syahid.
Lanjut Syahid mengatakan, dengan adanya kenaikan harga, ini menjadi tugas Disdag untuk bisa menekan sedikit harga.
"Karena memang salah satu faktor naiknya harga bahan pokok adalah transportasi biaya, tapi kalau produk lokal Mamuju pasti harganya tentu lebih terjangkau,ini menjadi tugas kami melihat lebih dekat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Dalam kegiatan pemantauan tersebut, turut hadir Dandim 1418/Mamuju Kolonel Inf Andik Siswanto, Kapolresta Mamuju Kombes Pol Ardi Sutriono, dan sejumlah kepala OPD terkait lainnya.
Kehadiran unsur Forkopimda ini menunjukkan sinergitas dan komitmen pemerintah daerah dalam mengawal ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang hari raya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus
Harga Bawang Merah di Mamuju Melonjak Tajam Hingga Rp70 Ribu Per Kg |
![]() |
---|
Tomat dan Cabai Anjlok Drastis di Pasangkayu, Bawang Merah Melonjak, Pedagang Menjerit |
![]() |
---|
Harga Tomat Turun Tipis di Pasangkayu, Tapi Harga Cabe Makin Pedas |
![]() |
---|
Harga Cabai di Pasar Tradisional Mamuju Meroket, Harga Tomat Anjlok |
![]() |
---|
Harga Bawang Merah Tembus Rp60 Ribu per Kg, Pemilik Warung Makan di Mateng Menjerit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.