Berita Sulbar

Plh Sekprov Sebut Pasar Murah Hingga Sidak Dijalankan untuk Kendalikan Inflasi di Sulawesi Barat

Herdin Ismail mengatakan beberapa komoditas yang menyumbang terjadinya inflasi di Sulbar diantaranya ikan layang, kopi bubuk, dan ikan cakalang.

Editor: Ilham Mulyawan
Pemprov Sulbar
RAPAT INFLASI - elaksana Harian Sekprov Sulbar, Herdin Ismail memimpin hadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2025 di ruang rapat Sekretariat Daerah secara daring bersama Mendagri, Senin (24/3/2025). herdin mengatakan ada tiga langkah akan dijalankan untuk kendalikan inflasi di Sulawesi barat 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pelaksana Harian Sekprov Sulbar, Herdin Ismail memimpin hadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2025 di ruang rapat Sekretariat Daerah secara daring bersama Mendagri, Senin (24/3/2025).

Hadir perwakilan Korem142/Tatag, Kejati Sulbar, Polda Sulbar, BPS Sulbar, BI Sulbar, Asisten Ekbang Setda Sulbar, dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Khusus untuk Sulbar kami bisa menginformasikan bahwa tercatat inflasi 0,24 persen dari tahun ke tahun, sedangkan deflasinya 0,48 persen," kata Herdin.

Ia menambahkan beberapa komoditas yang menyumbang terjadinya inflasi di Sulbar diantaranya ikan layang, kopi bubuk, dan ikan cakalang.

"Perkembangan harga dari minggu lalu komuditas yang mengalami kenaikan harga yakni cabai merah, dimana harganya Rp50 ribu per kilo gram menjadi Rp70 per kilo gram. Ini di atas harga eceran tertinggi yang berada dikisaran Rp40 ribu sampai Rp50 ribu, Cabai besar juga mengalami kenaikan harga dirata-rata Rp500 rupiah," tambahnya.

Sedangkan, komoditas beras juga mengalami kenaikan harga di kisaran Rp.667 rupiah khusus di Kabupaten Mamasa.

"Bawang merah sendiri naik dikisaran Rp1.000 sampai Rp2.000, sedangkan bawang putih kisaran 500 rupiah. Ayam beras ada kenaikan sekitar Rp1.227," ungkapnya.

Dari kenaikan harga komoditas yang mengalami kenaikan, Pemprov Sulbar melaksanakan berbagai langkah-langkah dalam mengantisipasinya.

"Pertama peningkatan pelaksanaan pasar murah yang bukan hanya Pemprov tapi semua instansi terlibat seperti Kejati, Polda, Korem dan instansi vertikal lainnya," bebernya.

Baca juga: Kesal Tak Diperhatikan Pemerintah, Warga Desa Gunungsari Pasangkayu Tanam Pohon Pisang di Jalan

Baca juga: Harga Tiket Bus Naik di Terminal Simbuang Mamuju, Penumpang Mulai Ramai

Kedua dilakukan pemantauan harga secara berkala agar tidak mengalami kenaikan signifikan, sehingga inflasi bisa dikendalikan dengan baik.

"Termasuk sidak pasar. Jadi tim inflasi dan satgas pangan dari kepolisian bersama-sama melakukan itu. Terakhir memfasilitasi distribusi komoditas oleh OPD Perhubungan dan PU Sulbar, kita optimis Pemprov Sulbar pengendalian inflasi bisa dilakukan secara kolaborasi dan sinergitas," ujarnya.

Rapat koordinasi pengendalian inflasi seluruh Indonesia dipimpin langsung Mendagri dengan dihadiri BPS RI dan instansi lainnya.

"Kita berdoa semoga Sulbar tidak masuk peringkat yang menjadi bahan trending seperti tadi terjadi pada Sulawesi Utara," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved