Polisi Gugur Ditembak di Lampung
TNI Tembak Polisi di Lampung Dipicu Masalah Setoran? Ada Kode 'Harus Aman' dari Kapolsek Lusiyanto
Disebutkan bahwa Peltu Lubis dan AKP Lusiyanto memiliki hubungan baik, di mana bersama rekannya, Kopka Basarsyah,menjalin kerjasama dengan Polsek.
Selain itu, ada tambahan uang bensin, uang rokok, dan lain-lain sehingga total setoran mencapai Rp 2,5 juta per hari.
Namun, mereka diduga meminta setoran ditambah menjadi Rp 20 juta per hari.
Akan tetapi, anggota TNI yang diduga mengelola lokasi judi sabung ayam tidak mampu menyanggupi permintaan tersebut.
Oleh karena itu, Kepala Polsek Negara Batin diduga mengancam akan membawa pasukannya menggerebek lokasi perjudian tersebut.
”Lalu, jawab oknum TNI silakan. Oh, ternyata Pak Kapolsek maunya makan besar, akibatnya nyawa melayang,” tertulis dalam video Tiktok yang sudah disaksikan 646.300 kali per Kamis (20/3/2025) pukul 01.48 WIB tersebut.
Baca juga: Penyebab Tewasnya 3 Polisi di Lampung, Peluru Oknum TNI Tembus ke Dada, Mata hingga Rongga Mulut
Kode 'Harus Aman'
Peltu Lubis, salah satu dari 2 oknum TNI yang diduga terlibat kasus penembakan yang menewaskan 3 polisi sempat berkomunikasi dengan Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto sebelum insiden penembakan di Negara Batin, Way Kanan, Lampung pada Senin (10/3/2025) lalu.
Dalam percakapan tersebut terungkap ada kode 'yang penting harus aman'.
Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto menyebutkan, hubungan Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik.
Keduanya sama-sama mengetahui ada judi sabung ayam di wilayah mereka.
Menurut Yogi, setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto.
"Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman. Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya," kata Yogi, seperti dikutip dari Kompas.
Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan terhadap Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis dan Kopral Kepala (Kopka) Basar--dua tentara yang diduga melakukan penembakan--diakui terdapat kontrak atau kesepakatan dengan pihak Polsek terkait judi sabung ayam di daerah tersebut.
Kapendam mengatakan informasi itu diperoleh dari Peltu Lubis dan Kopka Basar saat diperiksa di Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung.
"Pejabat Polsek Negara Batin (Kapolsek Lusiyanto) dan Pejabat Pos Ramil Negara Batin (Peltu Lubis) memiliki hubungan baik," kata Eko, seperti dikutip dari Kompas.
Menurut Eko, keduanya sama-sama mengetahui adanya tren judi sabung ayam di wilayah mereka.
2 Anggota TNI Pelaku Penembakan 3 Polisi di Arena Sabung Ayam Way Kanan Lampung Ditetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung Beres Siang Ini, Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? |
![]() |
---|
Prabowo Diminta Turun Tangan Atasi Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung, Hotman Paris: Saya Adukan |
![]() |
---|
Tak Terima Kapolsek Lusiyanto Dituding Terima Suap Judi Sabung Ayam, Istri: Dikasih Amplop Gak Mau |
![]() |
---|
Intelijen TNI Bongkar Isu Setoran Judi Sabung Ayam, Kapolda Lampung Beri Tantangan: Tunjukkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.