Literasi Ulama

Derajat Keilmuan

Dari Nabi Musa lahir agama Yahudi, Nabi Isa lahir As agama nasrani dan melalui Muhammad lahir agama islam. 

Editor: Nurhadi Hasbi
dok Ilham Sopu
Ilham Sopu, salah satu cendikiawan Muslim asal Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, sehari-hari sebagai pengajar di salah satu pondok pesantren di Pambusuang. 

Oleh : Ilham Sopu

Kehadiran Islam sebagai agama adalah sebagai penyempurna agama sebelumnya yaitu yahudi dan nasrani.

Ketiga agama samawi ini yang dalam bahasa Dr Ali Syariati, cendekiawan asal Iran, sebagai agama Ibrahimik, karena ketiga agama ini di bawa oleh keturunan Nabi Ibrahim, Ibrahim mempunyai dua istri, istrinya yang pertama adalah St Sarah dan yang kedua adalah Hajar.

Dari St Sarah banyak lahir Nabi, mulai dari Ishaq, kemudian lahir Ya'kub, dari Ya'kub melahirkan Yusuf sampai yang terakhir adalah Nabi Isa.

Kemudian dari St hajar dan keturunannya melahirkan cuma satu Nabi yakni Muhammad SAW.

Dari keturunan Ibrahim lah melahirkan banyak Nabi dan melahirkan tiga agama, yang pada prinsipnya ketiga agama berasal dari Tuhan melalui keturunan Nabi Ibrahim.

Dari Nabi Musa lahir agama Yahudi, Nabi Isa lahir As agama nasrani dan melalui Muhammad lahir agama islam. 

Pada prinsipnya ketiga agama ibrahimik ini mengajarkan hal yang sama yaitu bagaimana mengesakan Tuhan, itu misi besar yang dibawa oleh ketiga agama ini.

Namun dalam rinciannya ada perbedaan perbedaan orientasi dari ketiga agama ini, agama Yahudi lebih berorientasi hukum karena sesuai dengan umat yang dihadapi oleh nabi Musa yang sangat keras.

Berbeda dengan agama nasrani yang sangat bertolak belakang dengan agama yahudi, orientasi dari agama nasrani adalah kasih sayang, bahkan nabi isa pernah mengatakan, kalau ditempeleng pipi kirimu, kasih lagi pipi kananmu, pada dasarnya agama nasrani itu sangat tinggi kasih sayangnya. 

Kemudian datanglah Muhammad membawa agama islam, agama yang mencoba mengakomodir ajaran ajaran yang di bawa oleh nabi Musa dan nabi Isa, hukum dan kasih sayang menjadi inti dari ajaran Muhammad.

Atau dalam bahasa sosiologisnya agama Islam adalah agama wasath, agama yang ada ditengah tengah, maksudnya antara yahudi dan nasrani. Sebagaimana Firman Tuhan

"Dan demikianlah kami telah menjadikan kamu, umat yang wasath (umat yang tengah), agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kamu. (QS. 2.143).

Semua agama terutama agama samawi mengajarkan kesungguhan dalam mempelajari agama, bahkan dalam islam kita didorong diawal turunnya Qur'an untuk melaksanakan jihad intelektual, yakni diperintahkan melakukan pembacaan secara menyeluruh,kalimat yang bersifat Perintah membaca diawal surah Al Alaq, tidak disebut obyek apa yang harus dibaca. Ini artinya dalam kaidah kebahasaan bahwa perintah yang tidak menyebut obyeknya,berarti obyeknya itu bersifat umum.

Baca apa saja, bukan hanya Qur'an saja, tetapi seluruh bacaan bacaan yang bisa menambah wawasan bahkan termasuk membaca fenomena alam. Ini berarti islam itu adalah agama yang sangat intelektual, agama yang mengedepankan aspek intelektual dalam ajararannya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved