Sekuriti Pemprov Dirumahkan

Puluhan Security Pemprov Sulbar Dirumahkan, Bingung Kehilangan Pekerjaan

Kahar mengaku, merasa kecewa atas keputusan itu karena ia kini tidak memiliki pekerjaan, sementara dirinya sangat butuh pekerjaan.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
mediakonsumen.com
ILUSTRASI - Security Pemprov Sulabr Dirumahkan - Kahar salah satu security kantor Gubernur Sulbar mengaku kecewa atas keputusan itu karena ia kini tidak memiliki pekerjaan, sementara dirinya sangat butuh pekerjaan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sebanyak 41 security di Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa dirumahkan oleh Biro Umum Pemprov Sulbar.

Hal itu diakui oleh salah satu security Pemprov Sulbar bernama Kahar saat diwawancara Tribun-Sulbar.com, melalui sambungan telepon, Rabu (5/2/2025).

Baca juga: Banyak Sekolah di Sulbar Belum Selesaikan PDSS, Siswa Terancam Tak Bisa Daftar SNBP 2025

Baca juga: Kemensos RI Akan Beri Bantuan Kursi Roda Kepada Safii, Warga Polman Derita Lumpuh Layu

Kahar mengaku, merasa kecewa atas keputusan itu karena ia kini tidak memiliki pekerjaan, sementara dirinya sangat butuh pekerjaan.

"Katanya kami (41) orang itu tidak masuk dalam data base di Pemprov Sulbar. Kami juga tidak tahu alasan detailnya seperti apa kenapa kami dirumahkan," ungkap Kahar.

Kendati demikian, ia dan rekan-rekanya terpaksa harus menerima kenyataan pahit yang dialami soal pekerjaannya itu.

"Kami masih kerja sampai tanggal 15 Februari 2025 ini. Setelah dari situ kami tidak bekerja lagi," ujarnya.

Lanjut dia, Kahar tidak tahu lagi harus seperti apa karena dari pekerjaannya sebagai security ia menghidupi istri dan empat orang anaknya yang saat ini butuh biaya.

"Ya terpaksa menganggur maki dulu, kalau belum ada ini didapat pekerjaan," ucapnya.

Kahar sudah empat tahun bekerja sebagai security di Pemprov Sulbar, dari pekerjaan itulah ia menghidupi anak istrinya.

Sementara itu security lainya Rahmat mengaku, harus menerima keputusan soal security Pemprov Sulbar dirumahkan.

Namun, dia sama sekali tidak tahu menahu soal alasan mereka harus dirumah, tetapi ia mendengar adanya aturan baru.

"Ya diterima ji apapun keputusan, ya berhenti. Kalau saya ikut perintah saja," ucapnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved