Banjir Mamuju

PDAM Mamuju Butuh Waktu 4 Hari Perbaikan, Warga Mulai Keluhkan Air Bersih

Dia mengaku, sudah dua hari ini krisis air bersih, ia pun terpaksa ke SPBU terdekat untuk mandi.

Editor: Munawwarah Ahmad
istemewa
Mobil ambulance Puskesmas Karama, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, terjebak banjir di sungai saat hendak merujuk pasien ke Rumah Sakit, pada Jumat, (24/1/2025) sore. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Mamuju mulai merasakan dampak banjir, Minggu (26/1/2025) kemarin.

Salah satunya warga di BTN Puri Mutiara 3 Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Mereka mulai mengeluhkan ketersediaan air bersih usai banjir.

PDAM Mamuju membutuhkan waktu empat hari untuk proses perbaikan. 

Baca juga: 70 Petugas Damkar Berjibaku Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di SMPN 3 Bambu Mamuju

Baca juga: Data Dampak Banjir Mamuju: 4 Orang Tewas, 1.300 Kepala Keluarga Terdampak

Warga mengaku, sudah dua hari ini krisis air bersih, ia pun terpaksa ke SPBU terdekat untuk mandi.

"Sudah empat kali saya numpang mandi di SPBU, karena sampai hari ini belum ada bantuan air saya dapat," ungkap Rizal kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (28/1/2025).

Rizal juga mengaku, terpaksa harus membeli air galon dan air kemasan untuk keperluan memasak.

Pasalnya mobil tangki PDAM tak kunjung datang mendistribusi air.

"Kami harus jauh-jauh cari tempat numpang untuk mandi dan buang air," keluhannya.

Ia menambahkan, air tidak berjalan lancar akan berdampak pada kondisi kesehatan warga terkhusus bagi warga yang memiliki anak kecil.

Dia pun berharap pihak PDAM Tirta Manakarra bisa memberikan air secara rutin.

Apalagi proses perbaikan pengolahan air rusak akibat banjir butuh waktu lama.

Diketahui, akibat banjir dan longsor terjadi di wilayah Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (26/2/2025) malam, membuat instalasi pengolahan air ikut terendam hingga rusak.

Hal tersebut menyebabkan gangguan distribusi air di wilayah utara, tengah dan sebagaian selatan di Kota Mamuju tidak dapat teraliri air.

 
Kepala Bidang Teknisi PDAM Tirta Manakarra Muh Arman mengatakan, mesin pengolahan air yang rusak tergenangi air dan lumpur ada dua titik yakni di wilayah Soddo Kali Mamuju dan wilayah Pati'di Mamuju.

"Kami tidak tahu pasti berapa Kepala Keluarga (KK) terdampak (tidak terailiri air), tapi diperkirakan ada 70 persen rumah tangga tidak mendapat air bersih saat ini," kata Arman saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Senin (27/1/2025).

Dia menyebutkan instalasi yang rusak dibeberapa titik yakni di wilayah Katapi, Pati'di, Soddo, dan Tahaya-Haya.

Kata dia, saat ini timmya masih terus melakukan perbaikan mesin pengolahan air dan membutuhkan waktu sekitar empat hari.

"Sekarang kita bersihkan mesin (pengolahan pompa) dan kemudian dikeringkan. Mana lagi komponen-komponen kita periksa jangan sampai ada rusak. Karena tenggelam di air," kata Arman.(*)

Data Dampak Banjir Mamuju: 4 Orang Tewas, 1.300 Kepala Keluarga Terdampak

enurut Kepala BPBD Kabupaten Mamuju, Taslim, sebanyak 1.300 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat bencana ini.

“Jumlah terdampak kurang lebih ada 1.300 KK,” ujarnya saat mendampingi Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, membagikan bantuan logistik kepada warga terdampak di Kelurahan Binanga, Selasa (28/1/2025).  

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Sulawesi Barat, Yassir Fattah, melaporkan bahwa bencana ini merata di tiga kecamatan: Mamunyu, Tapalang, dan Kalukku.  

"Di kecamatan Mamuju ada dua Kelurahan yang terdampak yaitu Keluruhan Mamunyu di Jl Ir H Juanda, Kompleks Trans. Di sini kurang lebih 85 KK terdampak, dengan jumlah penduduk 500 orang, 85 rumah terendam banjir dengan ketinggian air 40-60 sentimeter," ungkapnya.

Sementara di Lingkungan Topodede, Kelurahan Mamunyu tercatat sebanyak 15 KK terdampak longsor.

"Rinciannya, empat orang meninggal dunia, empat luka berat, lima luka ringan, dua unit rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, sembilan rumah rusak ringan, satu jembatan rusak, satu fasilitas pendidikan rusak ringan, dan tujuh titik longsor," ungkapnya Yassir.

Sementara di BTN Tarambang, Keluruhan Mamunyu, 50 KK dengan total jumlah jiwa sebanyak 300 orang terdampak banjir.

Kemudian di Dusun Salulayang, Desa Bambu sejumlah keluarga terdampak. Banjir sempat merendam satu masjid dan melumpuhkan jalan Trans Sulawesi.

"Kalau di Kecamatan Tapalang itu dampak bencana dirasakan di Dusun Bulomalala, Desa Orobatu. 12 KK yang terdiri dari 50 jiwa terdampak, dan 10 rumah terendam banjir," jelasnya.

Adapun di Kecamatan Kalukku, Yassir mengatakan bahwa saat ini masih dalam pendataan BPBD.

Namun, wilayah yang terdampak terjadi di Desa Ahuni.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved