Banjir Mamuju

Perbaikan Instalasi PDAM Butuh Waktu 4 Hari, Warga BTN Puri Mutiara 3 Mamuju Mengeluh Krisis Air

Dia mengaku, sudah dua hari ini krisis air bersih, ia pun terpaksa ke SPBU terdekat untuk mandi.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman
Kondisi WC rumah warga di BTN Puri Mutiara 3 Mamuju, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), kekeringan. Mereka mulai resah akibat krisis air bersih pasca banjir, Minggu (26/1/2025) kemarin. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga BTN Puri Mutiara 3 Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mulai mengeluh akibat krisis air bersih pascabanjir, Minggu (26/1/2025) kemarin.

Sudah dua hari pasca banjir sebagian warga di Kota Mamuju merasa kesulitan memperoleh air bersih akibat pengolahan air PDAM Tirta Manakarra rusak dihantam banjir.

Hal itu juga dirasakan warga BTN Puri Mutiara 3 Mamuju Rizal.

Dia mengaku, sudah dua hari ini krisis air bersih, ia pun terpaksa ke SPBU terdekat untuk mandi.

Baca juga: Pascabanjir, Warga Balalinor dan Lembang Mamuju Kembali ke Rumah, Aktivitas Berangsur Normal

"Sudah empat kali saya numpang mandi di SPBU, karena sampai hari ini belum ada bantuan air saya dapat," ungkap Rizal kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (28/1/2025).

Rizal juga mengaku, terpaksa harus membeli air galon dan air kemasan untuk keperluan memasak.

Pasalnya mobil tangki PDAM tak kunjung datang mendistribusi air.

"Kami harus jauh-jauh cari tempat numpang untuk mandi dan buang air," keluhannya.

Ia menambahkan, air tidak berjalan lancar akan berdampak pada kondisi kesehatan warga terkhusus bagi warga yang memiliki anak kecil.

Dia pun berharap pihak PDAM Tirta Manakarra bisa memberikan air secara rutin.

Apalagi proses perbaikan pengolahan air rusak akibat banjir butuh waktu lama.

Diketahui, akibat banjir dan longsor terjadi di wilayah Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (26/2/2025) malam, membuat instalasi pengolahan air ikut terendam hingga rusak.

Hal tersebut menyebabkan gangguan distribusi air di wilayah utara, tengah dan sebagaian selatan di Kota Mamuju tidak dapat teraliri air.

Kepala Bidang Teknisi PDAM Tirta Manakarra Muh Arman mengatakan, mesin pengolahan air yang rusak tergenangi air dan lumpur ada dua titik yakni di wilayah Soddo Kali Mamuju dan wilayah Pati'di Mamuju.

"Kami tidak tahu pasti berapa Kepala Keluarga (KK) terdampak (tidak terailiri air), tapi diperkirakan ada 70 persen rumah tangga tidak mendapat air bersih saat ini," kata Arman saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Senin (27/1/2025).

Dia menyebutkan instalasi yang rusak dibeberapa titik yakni di wilayah Katapi, Pati'di, Soddo, dan Tahaya-Haya.

Kata dia, saat ini timmya masih terus melakukan perbaikan mesin pengolahan air dan membutuhkan waktu sekitar empat hari.

"Sekarang kita bersihkan mesin (pengolahan pompa) dan kemudian dikeringkan. Mana lagi komponen-komponen kita periksa jangan sampai ada rusak. Karena tenggelam di air," kata Arman.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved