PMK Hewan

Kasus PMK di Sulbar Meningkat Tembus 55 Kasus, Vaksinasi Hewan Terus Digenjot

Sebanyak 4.200 dosis telah dikirim ke Mamuju, 2.000 dosis ke Mamuju Tengah, 1.500 dosis ke Polewali Mandar, dan 700 dosis ke Pasangkayu. 

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Asyar
Petugas kesehatan hewan saat memberikan vaksinasi hewan ternak sapi di Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, Polman, Selasa (14/1/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sulawesi Barat (Sulbar) terus mengalami peningkatan. 

Pada awal Januari 2025, tercatat ada 18 kasus positif PMK. 

Namun, angka ini melonjak hingga mencapai 55 kasus pada pekan ini. 

Baca juga: Pemkab Polman Akan Beri 2000 Lembar Karung Bantu Pembangunan Tanggul Darurat di Mampie 

Baca juga: Balai Sungai Kerahkan Eskavator Keruk Sungai Matakali Polman Sepanjang 10 Km Cegah Banjir

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Sulbar, Kadar, mengungkapkan bahwa Kabupaten Pasangkayu mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 30 kasus. 

Sementara itu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) melaporkan 25 kasus.

"Total kasus PMK di Sulbar sebanyak 55 ekor. Di antaranya, 30 kasus di Pasangkayu dan 25 di Polman," kata Kadar saat ditemui di ruang kerjanya di Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Kamis (23/1/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa hingga kini sebanyak 18 hewan telah sembuh dari PMK. 

Selain itu, satu hewan harus dipotong paksa dan satu lagi dilaporkan mati. 

Untuk menekan penyebaran penyakit, vaksinasi terus dilakukan. 

Dinas Peternakan Sulbar telah mendistribusikan vaksin ke beberapa kabupaten.

 

Sebanyak 4.200 dosis telah dikirim ke Mamuju, 2.000 dosis ke Mamuju Tengah, 1.500 dosis ke Polewali Mandar, dan 700 dosis ke Pasangkayu. 

"Kementerian Pertanian telah mengirimkan total 11 ribu dosis vaksin. Sebelumnya, Polman menerima 4.500 dosis, Majene 2.100 dosis, dan Iptu Beroangin 200 dosis," jelas Kadar.

Petugas kesehatan hewan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, terus bekerja keras melakukan vaksinasi, penyuluhan informasi (KIE), pengobatan, serta pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak. 

Dinas Peternakan juga berkolaborasi dengan Karantina Hewan Sulbar dan Balai Besar Veteriner (BBVET) Maros untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

"Upaya vaksinasi dan langkah preventif lainnya terus kami intensifkan demi mengendalikan kasus PMK di Sulbar," tutupnya.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved