Tak Kuasa Tahan Tangis, Appi: Nilai-nilai yang Diajarkan Ayah Kami Akan Selalu Hidup

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE   – Walikota Makassar terpilih hasil Pilkada Serentak 2024, Munafri Arifuddin, tak kuasa menahan tangis iringi pengantaran ayahandanya, Arifuddin Katta, menuju peristirahatan terakhir, Senin (13/1/2025).

Arifuddin Katta wafat pada Minggu (12/1/2025) jelang Magrib.

Jenazah Arifuddin Katta dimakamkan di Pekuburan Islam Pettoanginan, Banggae, Kabupaten Majene.

Baca juga: Jenazah Arifuddin Katta Ayah Walikota Makassar Terpilih Munafri Dimakamkan di Pettoanginan Majene

Baca juga: Arifuddin Katta Wafat, Appi: Ayah Sosok Inspirasi Saya Beliau Teladan Kerja Keras dan Berintegritas

Tangis eks bos PSM Makassar itu pecah saat menyampaikan sambutan jelang ayahnya diantar ke pemakaman.

Appi sapaannya, sambil tersedu-sedu menyampaikan banyak hal tentang sosok ayahnya.

Termasuk pelajaran berharga dari sosok ayah sehingga dia, dan dua saudaranya bisa berdiri pada posisi saat ini.

Diketahui, Appi memiliki dua adik, satu dokter spesialis dan satunya Kepala Cabang Bank Sulselbar Kabupaten Polman.

Dalam sambutanya, Appi mengungkapkan rasa kehilangan mendalam.

Appi mengenang berbagai pelajaran berharga yang diajarkan oleh ayahnya sepanjang hidup. 

Ia menyebut, nilai-nilai kejujuran dan prinsip untuk menjauhi hal-hal yang haram menjadi pedoman hidup yang terus ia pegang hingga kini.

"Berkat didikan ayah, saya serta saudari saya bisa berdiri di posisi ini. Ayah adalah panutan saya, seorang yang teguh dan jujur," ucapnya dengan suara bergetar.

Kepergian ayah Munafri semakin berat dirasakan karena hanya berselang satu tahun lebih setelah ibunya meninggal dunia. 

Kehilangan dua sosok sang ia cintai di dunia dalam waktu yang berdekatan membuat Munafri merasa sangat terpukul.

"Ayah dan ibu telah memberikan bekal terbaik dalam hidup saya. Kini mereka berdua telah berpulang, tapi nilai-nilai yang mereka tanamkan akan selalu hidup dalam diri saya," lanjutnya.

Menurutnya keberhasilannya tahun ini sebagai Walikota Makassar, adalah kado untuk ayahnya meski tak sempat merayakan sepenuhnya Munafri mengaku, tidak bisa seperti itu andai bukan karena pelajaran ayahnya.