Jembatan Rusak Pasangkayu
Warga Minta Sumbangan Bangun Jembatan Darurat, Anggota DPRD Pasangkayu Langsung Lakukan Ini
Lokasi pembangunan jembatan darurat dan swadaya masyarakat ini di Dusun Boya, Desa Pangiang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu.
Penulis: Taufan | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Anggota DPRD Pasangkayu bertindak cepat usai warga patungan dan minta sumbangan bangun jembatan.
Lokasi pembangunan jembatan darurat dan swadaya masyarakat ini di Dusun Boya, Desa Pangiang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu.
Baca juga: Kakanwil Kemenkum Sulbar Sunu Bersama Pimti Sampaikan Sejumlah Arahan Kepada Jajaran, Ini Pesannya
Baca juga: Ayah Setubuhi Anak Kandungnya di Polman Sering Nonton Video Bokep
"Saya cukup prihatin terhadap kondisi itu, karena di sana masyarakat rela bahu membahu demi membangun jembatan batang kelapa untuk umum," ujar Arham, saat ditemui di kantor DPRD Pasangakyu, Senin (6/1/2025).
Arham mengaku sudah menghubungi Dinas PU Pasangkayu.
"Namun belum merespon," kata Arham.
Selanjutnya Arham meminta kepala Desa Pangiang agar mengirimkannya segera proposal pembangunan jembatan yang akan diteruskan ke DPRD Provonsi Sulawesi Barat.
"Saya juga sudah teruskan ke anggota DPRD Provinsi, agar pembangunan jembatan ini bisa segera dikerjakan," tambahnya.
Karena jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat, akses penghubung antara kota Pasangkayu dengan beberapa daerah di Desa Pangiang.
"Salah satu anggota DPRD Provinsi mengatakan bahwa dia akan turun lansung melihat kondisi itu, kemudian menyampaikannya ke Dinas PU Provinsi," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, sudah sepakan warga Dusun Boya meminta sumbangan di pinggir jalan untuk membuat jembatan menggunakan batang kelapa.
Menurut salah satu warga, hal ini mereka lakukan karena prihatin terhadap kondisi jembatan penghubung dusun tersebut.
"Karena lantai jembatannya sudah lapuk dan licin, banyak orang jatuh. Makanya kami ganti dengan yang baru, tapi batang kelapanya belum dibayar, untuk itu kami meminta sumbangan di pinggir jalan," terang Abidin, salah satu warga saat ditemui, Sabtu (4/1/2025).
Diketahui, warga Dusun Boya itu sudah menggunakan batang kelapa sebagai lantai jembatan, selama kurang lebih 5 sampai 6 tahun.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.