Berita Mamuju

JOROK! Begini Kondisi Kanal di Jalan Pattimura Mamuju Penuh Sampah dan Busuk

Kanal jorok tersebut hanya beberapa meter saja ke simpang empat Jl  Pattimura - Jl Maccirinnae dan tak jauh dari SD Inpres Bingan III Mamuju.

|
Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Nurhadi Hasbi
Lukman Rusdi/Tribun-Sulbar.com
JOROK, kanal di Jl Pattimura, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulbar, penus sampah plastik dan sampah rumah tangga keluarkan bau busuk. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kanal di Jalan Pattimura, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), makin memprihatinkan.

Kanal jorok tersebut hanya beberapa meter saja ke simpang empat Jl  Pattimura - Jl Maccirinnae dan tak jauh dari SD Inpres Bingan III Mamuju.

Pantauan Tribun-Sulbar.com pada Sabtu (7/12/2024) siang, tak hanya penuh sampah kanal tersebut mengeluarkan bau tak sedap.

Baca juga: Kanal Maccirinai Mamuju Kian Memprihatinkan, Pemerhati Lingkungan Soroti Kesadaran Masyarakat

Sampah plastik di kanal yang membela pemukiman warga itu didominasi plastik bekas air botol mineral, mie instan, kanton kresek hingga bahan rongsokan lainnya.

Lebar kanal kurang lebih tiga meter itu hampir semuanya dipenuhi sampah.

Salah seorang pengendara, Rasyid mengatakan kondisi kanal itu sudah lama, tak ada kurang perhatian dan pemeliharaan.

“Yang pastinya sudah lama begitu pak,” kata Rasyid kepada Tribun-Sulbar.com, saat dijumpai di Jl.Pattimura.

Ia menyampaikan, kondisi tambah parah saat hujan tiba karena bau busuk yang dikeluarkan sangat mengganggu.

“Ini kalau sudah hujan pak, aduh kalau lewat ini tercium sekali baunya,” ungkapnya.

Sebagai informasi tambahan, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju terpilih, Sitti Sutinah Suhardi dan Yuki Permana sempat menyampaikan komitmennya untuk perbaikan drainase di Mamuju saat debat pamungkas, 9 November 2024 kemarin.

Pada kesempatan debat tersebut disebutkan, banyak saluran air (Kanal/Drainase) tidak mampu menampung debit hujan, sedimentasi menumpuk akibat kurangnya perawatan.

Kemudian, kebiasaan buruk warga membuang sampah sembarangan dan perencanaan pembangunan tata ruang yang tidak matang.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati terpilih Yuki Permana mengatakan akan melakukan pemetaan drainase.

Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang rentan terjadi banjir.

“Kita akan petakan dulu, kemudian yang kedua kita akan lakukan normalisasi dan pembersihan drainase,” kata Yuki Permana.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved