Berita Mamuju Tengah

Kasus HIV AIDS di Mamuju Tengah Alami Penurunan, Tahun 2024 Hanya 4 Kasus

Adapun di tahun 2024 ditemukan empat kasus dengan rincian tiga wanita dan satu laki-laki.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Mateng, Muhammad Iqbal S saat ditemui di Kantornya, kompleks KTM Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (2/12/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami penurunan dari tahun 2023 ke tahun 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Mateng, Muhammad Iqbal S saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Kantornya, Jalan Kompleks KTM Tobadak, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Senin (2/12/2024).

Ia menjelaskan, kasus HIV AIDS di tahun 2023 sebanyak 12 kasus.

Baca juga: Baku Hantam Dirut, Direktur Umum dan Keuangan Perumda Majene Terbaring di Rumah Sakit, Kepala Robek

Baca juga: Sempat Diancam Gegara Ini, 2 Pria di Tobadak Mamuju Tengah Berakhir Damai

Sementara, di tahun 2024 ini, ada empat kasus hingga November.

"Di tahun 2023 kami menemukan kasus (HIV AIDS) sebanyak 12 kasus di dominasi laki-laki, dimana sebanyak 10 orang berjenis kelamin laki-laki dan dua diantaranya wanita," jelasnya.

Adapun di tahun 2024 ditemukan empat kasus dengan rincian tiga wanita dan satu laki-laki.

Lebih lanjut ia katakan, latar belakang penderita HIV AIDS tidak ada dominan, hampir merata di kalangan masyarakat, seperti ibu hamil, Pekerja Seks Komersial (PSK) dan lainnya.

Untuk mencegah meningkatnya kasus HIV AIDS di Mamuju Tengah, pihaknya rutin melakukan screening terhadap dua kategori.

Kategori pertama masuk dalam populasi khusus yaitu ibu hamil, pasien TBC, pasien infeksi menular seksual dan warga binaan.

Kemudian kategori populasi kunci diantaranya, waria, PSK, Lelaki Seks Lelaki (LSL) dan pengguna jarum suntik.

"Semakin cepat ditemukan kasusnya maka cepat pula segera dilakukan penanganan/pengobatan," ujarnya.

Olehnya itu ia berharap, stigma negatif masyarakat terhadap penderita HIV AIDS agar dihilangkan mengingat para penderita bukan aib.

Tetapi mengajak dan mensupport mereka untuk melakukan pengobatan sebelum virus menguasai tubuh si penderita. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved