Berita Mamuju Tengah
Sempat Diancam Gegara Ini, 2 Pria di Tobadak Mamuju Tengah Berakhir Damai
Personel Polsek Tobadak dipimpin Kapolsek Tobadak, IPTU Budi Wijanarko Utomo, segera mengambil tindakan.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Seorang pria Desa Mahahe, Kecamatan Tobadak bernama Herdin (27) diduga diancam menggunakan senjata tajam oleh seorang pria bernama Rizal (23).
Peristiwa dipicu ketika Rizal bersama tiga temannya sedang nongkrong di lapangan sepak bola Desa Mahahe, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca juga: Anggota Yanma Polda Sulbar Meninggal Usai Terjatuh di Atas Motor, Ini Penyebabnya!
Baca juga: BREAKING NEWS: Kades Sugihwaras Polman Dijebloskan ke Lapas Polewali, Dipenjara 3 Bulan
Kemudian, Rizal meminta izin kepada temannya untuk pergi ke masjid menggunakan sepeda motor.
Saat lewat depan rumah calon istri Herdin, Rizal menggeber-geber sepeda motornya, memancing Herdin untuk mengejarnya.
Setelah mendapati Rizal, Herdin meluapkan kemarahannya.
Dalam situasi itu, Rizal diduga mencabut badiknya dan mengancam Herdin.
Peristiwa ini sempat dilerai oleh saksi bernama Rizki.
Akibat kejadian tersebut, Herdin merasa keberatan dan melaporkan insiden itu kepada Polsek Tobadak.
Menanggapi laporan, Personel Polsek Tobadak dipimpin Kapolsek Tobadak, IPTU Budi Wijanarko Utomo, segera mengambil tindakan.
"Setelah menerima laporan, kami mendatangi lokasi kejadian dan mencatat keterangan saksi-saksi," ujarnya Kepada Tribun saat ditemui, di Kantor Polsek Tobadak, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Senin (2/12/2024).
Kemudian memanggil kedua belah pihak dan mengamankan barang bukti.
"Alhamdulillah, hasil mediasi menunjukkan kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan," ujarnya.
Mereka saling memaafkan dan berjanji tidak menyimpan dendam.
Terlapor, Rizal, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, baik melakukan pengancaman maupun membawa senjata tajam tanpa izin.
"Sebagai tindak lanjut, dibuatkan surat pernyataan untuk memastikan komitmen tersebut," pungkasnya.
Budi juga menjelaskan, penyelesaian secara kekeluargaan ini merupakan bentuk pendekatan restoratif pihaknya dorong menciptakan kedamaian dan menjaga keharmonisan di masyarakat.
"Semoga dengan pendekatan ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya menyelesaikan konflik secara damai dan menghindari tindakan yang melanggar hukum," harapnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
Pemkab Mateng Kucurkan Rp300 Juta untuk Perbaikan Jalan Kompleks KTM Tobadak dan Jalur Dua Benteng |
![]() |
---|
Anggota Paskibra Sambangi DPRD Mateng Usai Jalankan Tugas, Bahas Semengat Kebangsaan Pemuda |
![]() |
---|
JOROK! Sampah Berserakan di Alun-alun Tugu Benteng Kayu Mangiwang Mateng Usai Lomba 17 Agustus |
![]() |
---|
Rusak Estetika Kota, Rumput Liar Tumbuh Subur di Trotoar Jalur Dua Trans Sulawesi Mateng |
![]() |
---|
Harga Penja Kering di Pasar Topoyo Mamuju Tengah Rp 35 Per Kilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.