Prakiraan Cuaca

Penyebab Hujan Tak Menentu di Mamuju Versi BMKG, Kapan Puncak Hujan?

Intensitas hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari uap air hingga kondisi topografi suatu daerah.

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Lukman Rusdi
Podcast Tribun Sulbar dengan tema "Siang Puncak Hujan" di Jl Martadinata Kelurahan Simboro, Mamuju, Sulbar. pada Selasa (22/10/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Made Gangga Baskara, mengungkapkan tingginya intensitas hujan di wilayah Sulbar.

Dalam Podcast Tribun Sulbar dengan tema "Siang Puncak Hujan" di Jl Martadinata Kelurahan Simboro, Kecamatan Mamuju, Sulbar. pada Selasa (22/10/2024).

Baca juga: Profil Arwin Rahman Peraih Suara Terbanyak Nasdem Dilantik Jadi Wakil Ketua 1 DPRD Mamasa

Baca juga: Kepala BPS Sulbar Tegaskan Pentingnya Data Berkualitas Sukseskan Survei Ekonomi Pertanian 2024

Made Gangga menjelaskan bahwa intensitas hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari uap air hingga kondisi topografi suatu daerah.

"Kecenderungan hujan saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti uap air di atmosfer, suhu permukaan laut, kelembaban udara, angin, topografi, serta kondisi global seperti La Nina dan El Nino," terang Made Gangga.

Ia menjelaskan bahwa keberadaan uap air yang tinggi di atmosfer, bersamaan dengan keberadaan angin, dapat mengakibatkan perpindahan uap air dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

"Uap air yang tinggi dan adanya angin, akan menyebabkan perpindahan uap air dari wilayah lain ke wilayah ini."

Selanjutnya, faktor kelembaban juga mempengaruhi intensitas hujan, di mana kelembaban udara yang tinggi, yaitu antara 80 hingga 100 persen, dapat menyebabkan pertumbuhan awan hujan yang tinggi.

Selain itu, pengaruh topografi, yang meliputi daerah berbukit atau bergunung di Sulawesi Barat, memiliki dampak signifikan terhadap proses pertumbuhan awan hujan.

"Topografi juga menjadi salah satu faktor utama, di Sulbar banyak terdapat daerah berbukit atau bergunung, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan awan hujan secara keseluruhan," jelas Made.

Ia menambahkan bahwa musim hujan dilihat dari tiga kriteria, di mana curah hujan di atas 50 milimeter dikategorikan sebagai musim hujan, sementara di bawah 50 milimeter masuk kategori musim kemarau.

Pengukuran tersebut dilakukan menggunakan alat penakar hujan di setiap daerah di Sulawesi Barat, dengan pengamat hujan mengirimkan data ke kantor setiap pukul 7 pagi.

Terakhir, ia menyampaikan berdasarkan prakirawan BMKG Tampa Padang Mamuju, puncak hujan diperkirakan terjadi di bulan November dan Desember 2024.

"Puncak musim hujan tahun ini diperkirakan terjadi di bulan November dan Desember, yang umumnya akan terjadi di wilayah Sulbar bagian timur," kata Made Gangga.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved