Berita Nasional

Gibran Akui Jokowi Ikut Andil Menyusun Kabinet Prabowo, akan Ada Sekira 46 Kementerian

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut memberikan andil dalam penyusunan kabinet.

Editor: Via Tribun
Tim Media Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak akrab saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memberikan pengarahan kepada para pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9). 

TRIBUN-SULBAR.COM - Penyusunan kabinet era Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka disebut hampir mencapai final.

Menurut informasi, di era pemerintahan periode 2024-2029 ini, akan ada sekira 46 kementerian yang ditunjuk untuk membantu Presiden.

Terkait hal ini, Gibran Rakabuming Raka mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut memberikan andil dalam penyusunan kabinet.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. (antara foto)

Menurut Gibran yang sekaligus putra sulung Jokowi, sang ayah sebatas memberi masukan pada Prabowo.

Kakak kandung Ketua Partai PSI Kaesang Pangarep ini menegaskan keputusan mutlak ada di tangan Prabowo selaku presiden terpilih nantinya.

"Ya ada beberapa, masukan tapi sekali lagi keputusan dari pak presiden terpilih," kata Gibran Rakabuming Raka di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (11/10/2024).

Baca juga: 35 Calon Menteri Kabinet Prabowo - Gibran Bocor, PDIP Jatah 4 Kursi, Kaesang Pangarep Masuk Daftar?

Suami Selvi Ananda itu mengatakan, penyusunan kabinet untuk pemerintahan mendatang sudah hampir tuntas.

Kabinet atau nama-nama menteri akan diumumkan langsung oleh Prabowo setelah dilantik pada 20 Oktober 2024. 

"Personel-personelnya dan lain-lainnya dari presiden terpilih hampir 100 persen," jelasnya.

Gibran juga percaya untuk sosok-sosoknya akan mampu mengemban tugasnya.

"Beliau udah memilih orang-orang terbaiknya," jelasnya. 

Ada sekira 46 Kementerian

Kurang dari 10 hari jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, kabinet dan nomenklatur kementerian makin diperbincangkan.

Terbaru, beredar surat yang menyebutkan akan ada 13 komisi yang dibentuk DPR RI.

Dalam surat itu, turut dijabarkan kementerian/lembaga yang menjadi mitra dari masing-masing komisi.

Baca juga: Pemilik Akun Fufufafa Dilaporkan, 3 Alasan Roy Suryo Yakin 99,9 Persen Milik Gibran Rakabuming Raka

Dalam surat yang beredar pada Kamis (10/10/2024) itu, dikatakan bahwa akan ada 46 kementerian di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kemudian, banyak mitra komisi yang merupakan kementerian baru atau pecahan dari kementerian yang ada saat ini.

Beberapa kementerian baru itu yakni Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, dan Kementerian Transmigrasi.

Kemudian, ada Kementerian Hukum, Kementerian Hak Asasi Manusia, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Pekerja Migran Indonesia, dan Badan Gizi Nasional.

Dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tidak membantah.

Meskipun, dia menyebut bahwa jumlah pasti kementerian masih dalam tahap finalisasi.

“Jadi begini, saya nanti baru masih mau menghitung finalisasinya jumlahnya berapa. Tetapi, saya waktu kemudian jumlahnya ada, pas sekitar-sekitar itu (46 kementerian),” ujar Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jumat (11/10/2024).

Dasco juga menerangkan bahwa sejumlah kementerian dipecah menjadi beberapa instansi untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya.

“Saya mendapatkan info bahwa kementerian yang ada itu memang ingin mengoptimalkan fungsi kementerian sebaik-baiknya kemudian bermanfaat buat rakyat,” kata Dasco.

Baca juga: Daftar Calon Menteri Kabinet Prabowo - Gibran, Santer Diisi Alumni Taruna Nusantara, AHY: Saya Siap!

Larang cari “cuan" dari APBN

Kemudian, untuk memastikan program pemerintahan berjalan, Dasco mengatakan bahwa Prabowo melarang para menterinya kelak untuk mencari keuntungan dari proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam rangka mencegah korupsi.

Sebelumnya, Prabowo memang mengingatkan semua partai politik (parpol) pendukungnya tidak menugaskan kadernya yang nanti menjadi menteri untuk mencari keuntungan dari anggaran negara.

Menurut Dasco, Prabowo menyinggung persoalan itu karena terdapat banyak kasus menteri yang tertangkap karena tindak pidana korupsi.

Hal itu terjadi karena para menteri mencoba mencari keuntungan pribadi dari proyek-proyek yang menggunakan anggaran negara.

Baca juga: Konsekuensi Gibran Jika Gugatan PDIP Dikabulkan PTUN, Mahfud MD: Pak Prabowo Pilih 2 Orang

Seleksi menteri

Oleh karena itu, Dasco mengungkapkan, Prabowo ikut menyeleksi langsung calon menteri yang akan membantunya dalam menjalankan pemerintahan selama lima tahun ke depan. 
"Walaupun sudah dilakukan oleh tim tapi akan langsung oleh Pak Prabowo untuk dilakukan sesi tatap muka untuk kemudian dalam tahap finalisasi," ujar Dasco.

Dasco lantas menjelaskan secara singkat proses seleksi calon menteri kabinet Prabowo.

Pertama, para kandidat diminta menyerahkan biodata. Kemudian, mereka akan di-profiling.

Selanjutnya, pihak Prabowo juga menyiapkan tim untuk melakukan uji kelayakan atau fit and proper test.

"Pertama tentunya diminta biodata kemudian profiling lalu finaslisai nanti akan ada semacam fit and proper,” kata Dasco.

(Kompas.com/ Novianti Setuningsih, Fristin Intan Sulistyowati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gibran Sebut Jokowi Beri Masukan ke Prabowo soal Susunan Kabinet" dan "Soal Kabinet Prabowo: Sekitar 46 Kementerian, Ikut Seleksi dan Larang Menteri Cari "Cuan" dari APBN"

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved