Stunting Majene

Dinkes Majene Catat Kecamatan Pamboang Masih Paling Tinggi Prevalensi Stunting

Diketahui Kecamatan Pamboang capai prevelensi stunting 42,37 menyusul Sendana 41,96 persen.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
Nampak depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene di Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Kamis (29/9/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene catat Kecamatan Pamboang, paling tinggi prevelensi stunting di Kabupaten Majene.

Diketahui Kecamatan Pamboang capai prevelensi stunting 42,37 menyusul Sendana 41,96 persen.

Baca juga: 7 Tempat Terlarang Pasang Baliho Kampanye Selama Pilkada

Baca juga: Pembelian BBM Bersubsidi Pakai Barcode Mulai Berlaku di SPBU Polohu Mamuju Tengah

PJ. Prog Gizi Dinkes Majene Sri Wahyuni mengatakan, merujuk pada Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Stunting di Mejene 2024 mencapai 36,87 persen.

"Jadi tahun 2024 Juni Stunting di Mejene sampai saat ini masih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang hanya 35,4 persen,"kata Sri Wahyuni saat dikonfirmasi tribun Sulbar.com

Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan analisa yang dilakukan usia 6 bulan dan 1 tahun paling banyak muncul stunting baru.

"Kemungkinan penyebab terjadinya stunting meningkat di Mejene dipengaruhi karena pola makan anak," lanjutnya.

Ia menyebutkan meskipun Kabupaten Pamboang mengalami menurunun beberapa persen, namun sampai saat ini Pamboang masih tercatat paling tinggi kasus stunting di antara kecamatan lainnya.

"Kasus Stunting di Pamboang pada bulan Juli 2024 capai 42,92 persen, sedangkan bulan Agustus 2024 42,37 persen,"lanjutnya.

Dalam hal itu terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh Dinkes dari tahun 2023-2024 untuk mencegah peningkatan Stunting di Mejene.

Menurut Sri Wahyuni langkah pertama yang dilakukan adalah memaksimalkan program rutin gizi yang masuk dalam Intervensi gizi spesifik.

"Misalnya pemantauan konsumsi TTD pada ibu hamil dan Remaja putri, Edukasi pendampingan MP-ASI dan asi ekslusif dengan prioritas sasaran  yang bermasalah gizi" ucapnya 

Selain itu memfasilitasi pelayanan kesehatan di posyandu misalnya, (pemenuhan antropometri kit) dan memaksimalkan pelaksanaan kegiatan pendukung penurunan stunting, (kelas ibu hamil, kelas balita )

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar wahab 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved