Berita Polman
Damkar Polman Terjunkan 2 Armada Bantu Airi 20 Sawah Kekeringan di Dusun Lena Tinambung
Meski tak semua area petak sawah dapat disalurkan air, petugas memilih tanaman padi yang masih dapat diselamatkan.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) menerjunkan dua unit armada untuk mengairi 20 hektar petak sawah di Dusun Lena, Desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), terancam gagal panen lantaran kekeringan, Kamis (19/9/2024).
Petak sawah ini kekeringan di sepanjang musim kemarau karena hanya mengandalkan tadah hujan.
Mereka sempat menyampaikan keluhan ini kepada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polman.
Usai mendapat arahan, Tim Damkar menerjunkan dua unit armada ke area persawahan.
Membantu mengairi sawah agar padi berumur satu bulan ini dapat diselamatkan dari ancaman gagal panen.
Meski tak semua area petak sawah dapat disalurkan air, petugas memilih tanaman padi yang masih dapat diselamatkan.
"Kita bantu sesuai dengan permintaan masyarakat, karena saat ini sumur warga kekurangan air dampak musim kemarau," teang kepada Damkar Polman, Imran melalui sambungan telepon, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Dianggap Tak Becus Urus Mamasa, Massa Minta Pj Bupati M Zain Segera Dicopot
Baca juga: Selaraskan Data Sebelum Rapat Pleno, KPU Pasangkayu Gelar Pra-Pleno Kumpulkan PPK Seluruh Kecamatan
Dia mengatakan selama ini area persawahan warga hanya mengandalkan tadah hujan.
Saat masuk musim kemarau, petani di daerah ini harus mengandalkan sumur sumber air utama.
Karena sumur warga juga mulai kekeringan kata Imran sehingga sebisa mungkin diberi bantuan air.
"Koordinasi dari pihak Dinas Pertanian, lalu kita bantu karena melihat tanaman padi masih dapat kita selamatkan lewat pemberian air," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, petani di Dusun Lena Desa Galung Lombok mengeluh, terancam gagal panen akibat kemarau panjang.
Musim kemarau terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini berdampak pada keringnya pasokan air.
Puluhan hektare tanaman padi yang masih berumur sebulan ini terancam gagal panen akibat hujan yang tak kunjung turun.
Bahkan areal petak persawahan sebagian sudah retak-retak, kering karena tak dialiri air pengairan.
Salah seorang petani Galung Lombok, Adi mengatakan, sudah tiga bulan ini tidak pernah turun hujan.
"Sudah tiga bulan tidak turun hujan, jadi sawah kami sekarang sudah kering dan tanaman padi kami terancam mati, sudah retak-retak," ujar Adi kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui di Dusun Galung Lombok, Sabtu (14/9/2024).
Ia menuturkan, hujan biasanya turun sesekali tetapi tidak deras, sehingga tidak berdampak pada tanah yang sudah kering.
Adi mengaku pasrah bila musim tanam ini gagal panen, dia bersama petani lainya rugi modal saat menanam.
Disebutkan satu hektar sawah dibutuhkan modal sekitar Rp 3 juta, mulai dari biaya garap, menanam dan pupuk.
"Tidak ada yang bisa kita lakukan, karena tidak ada air di saluran pengairan, kami hanya bisa berdoa semoga hujan secepatnya bisa turun," harapannya.
Dia berharap pemerintah setempat segera memberikan bantuan berupa mesin air, upaya menyelamatkan sawah kekeringan. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Tongkrongan Warga di Polman Diserang, Kaget Saat Busur Melayang, 4 Pelaku Remaja Diringkus Polisi |
![]() |
---|
4 Remaja Pelaku Diduga Pelaku Penyerangan Busur dan Parang di Polman Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Empat Remaja Diamankan Polisi Usai Menyerang Warga di Wonomulyo, Polman, Pakai Sajam dan Busur |
![]() |
---|
Drainase 50 Meter di Darma Polewali Tersumbat Sampah, Warga Keluhkan Banjir dan Bau Busuk |
![]() |
---|
KRONOLOGI Keributan Kelompok Pemuda di Wonomulyo Polman, Pelaku Kericuhan 14 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.