Sampah Polman

Atasi Tumpukan, Warga Bakar Sampah di Jalan Kota Polewali Polman, 15 Hari Tak Diangkut Petugas

Warga membakar sampah ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi tumpukan, hampir menutup bahu jalan.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Tumpukan sampah hampir menutup bahu jalan akhirnya dibakar untuk atasi penumpukan di Jl Budaya, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Polman, Senin (16/9/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Warga di Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) membakar sampah yang sudah dua pekan menumpuk lantaran tak diangkut petugas kebersihan, Senin (16/9/2024). 

Pantauan Tribun-Sulbar.com, sampah menumpuk terbakar ini berada di Jl Budaya, Kelurahan Madatte.

Lokasinya tidak jauh dari pintu masuk utama Universitas Alsyariah Mandar (Unasman).

Warga membakar sampah ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi tumpukan, hampir menutup bahu jalan.

Kepulan asap dari pembakaran sampah ini pun menyebar, bau menyengat dihirup warga sekitar.

Baca juga: BERITA FOTO Sampah Menggunung di Pasar Wonomulyo Polman, Pedagang Pasrah Pembeli Menjauh

Salah satu warga setempat Basri, mengaku bau sampah sudah cukup menyengat, bahkan sudah berulat, dikerumuni lalat.

"Kalau dibakar bisa sedikit mengurangi tumpukan, kemarin hampir mobil tidak bisa lewat, sampah menutup setengah jalan," ungkap Basri saat ditemui wartawan.

Basri mengatakan belatung mengerumuni sampah sempat berserakan ke jalan sebelum dibakar.

Tumpukan sampah juga hampir menutup badan jalan, kendaraan roda empat hampir tak dapat melintas.

Selain itu pembakaran sampah ini juga diklaim dapat mengurangi bau busuk sampah.

"Bau busuknya sempat berkurang, tapi asap pembakar tetap menyengat khas bau sampah," ungkapnya.

Warga sekitar berharap tumpukan sampah ini segera diangkut petugas kebersihan dari dinas kebersihan setempat.

Tumpuk sampah ini tidak hanya terjadi di jalan, pemandangan serupa juga terdapat di Pasar Wonomulyo dan Pasar Pekkabata, Polewali.

Hal ini terjadi sejak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH) Polman kebingungan mengatasi tumpukan sampah tersebut.

Kepala Bidan Kebersihan, DLHK Polman, Hajir mengatakan sampah tidak diangkut sejak 1 September 2024 lalu, sudah 15 hari. 

Lantaran tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara, sejak tertutupnya pembuangan sementara di Laliko Campalagian.

"Kemarin ini sampah itu kita buang di Laliko Campalagian, tempat sementara, perjanjiannya hanya sampai 30 Agustus 2024 lalu," terang Hajir saat dikonfirmasi terpisah.

Dikatakan sejak berakhirnya perjanjian pembuangan sampah di Laliko Campalagian, petugas tidak lagi mengangkut sampah.

Lantaran belum ada tempat pembuangan sementara, sejak tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Polman.

Hajir mengatakan cara mengatasi sampah dengan gali timbun juga tidak lagi dilakukan, lantaran sempat menuai sorotan.

"Kita sementara ini akan ke Laliko Campalagian lagi, meminta agar bisa lagi membawa sampah ke sana untuk atasi ini penumpukan sampah," ungkapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved