Meriahkan Sandeq Race, Appe Sulapa Community BPSDM Sulbar Inisiasi Tarian Dances With Sandeq

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan menggelar Sandeq Race 2024 sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulbar ke-20.

Dalam upaya memperkenalkan acara ini kepada masyarakat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulbar melalui tim Appe' Sulapa' Community menginisiasi tarian flashmob bertajuk "Dances with Sandeq".

Appe' Sulapa' Community memanfaatkan konsep flashmob untuk memperkenalkan Sandeq Race dengan cara yang unik.

Flashmob, yang merupakan aksi spontan sekelompok orang yang berkumpul untuk menari dan menyanyi bersama, menjadi pilihan menarik untuk menyebarluaskan budaya Sulbar.

Walau terlihat spontan, tarian yang dibawakan tim Appe' Sulapa' menunjukkan kekompakan dan keindahan gerakan.

Dengan diiringi lagu Mandar "Lautmu Adalah Hidupku" ciptaan Muh Ishak atau Ishak Jengg, yang juga menjadi Theme Song Sandeq Race, Appe' Sulapa' Community berhasil memukau dengan tarian yang mereka sajikan.

Baca juga: 3 Shio Panen Hoki Hari ini, Kamis 5 September 2024, Paling Beruntung di Bisnis dan Usaha

Baca juga: Yaumil dan Herny Agus Lawan Kotak Kosong di Pilkada Pasangkayu

Kepala BPSDM Sulbar, Farid Wajdi, mengungkapkan bahwa Appe' Sulapa' Community berperan aktif dalam mendukung rangkaian acara HUT Sulbar ke-20, termasuk Sandeq Race.

"Kami ingin agar budaya Sulbar, seperti Sandeq, semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, penting bagi generasi muda untuk sejak dini diperkenalkan dengan budaya yang menjadi kebanggaan Sulawesi Barat," ujarnya pada Rabu (4/9/2024).

Lebih lanjut, Farid menambahkan konsep ini sejalan dengan tema Sandeq Race 2024 yaitu heritage (warisan).

"Karena  tema heritage maka semestinya  masyarakat Sulbar memiliki gerakan bersama untuk pelestarian Sandeq. Salah satu wujudnya adalah flasmob untuk menggairahkan masyatakat menyambut perhelatan budaya laut ini," jelas Farid.

Perhelatan Sandeq Race 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat identitas budaya lokal di tengah masyarakat, khususnya bagi generasi muda.

"Ini adalah gerakan pelestarian budaya. Oleh karena itu, masyarakat harus mendukung, baik muda, tua, laki-laki, perempuan. Semua kalangan komunitas petani, nelayan, guru, pedagang dan seterusnya bergerak bersama mensukseskan sandeq race  melalui flashmob," pungkasnya.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi