Polwan Gadungan

Polwan Gadungan Berpangkat Iptu Sempat Sosialisasi Narkotika di Lapas Polewali

Polwan gadungan ini sempat memberikan sosialisasi penyuluhan kepada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Polewali.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Lapas Polewali
Polwan Gadungan inisial MA saat membawakan materi sosialisasi di Lapas Kelas II B Polman, Jl Elang, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Polman, Senin (12/8/2024) lalu. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Polisi Wanita (Polwan) gadungan berpangkat Iptu inisial MA (31) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) sempat menjadi perhatian publik, Rabu (14/8/2024).

Polwan gadungan ini sempat memberikan sosialisasi penyuluhan kepada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Polewali.

Baca juga: Gerindra Resmi Usung Andi Faridha Fachri Maju Pilkada Mamasa

Baca juga: Selain Menakuti Pesaing Usaha, Polwan Gadungan di Polman Ternyata Sempat Beri Sosialisasi Siswa SD

Polwan gadungan ini menembus penjagaan ketat di Lapas Polewali usai mengaku dari Mabes Polri.

Ia sempat berbicara membawakan materi terkait bahaya akan narkotika kepada warga binaan.

Humas Lapas Kelas IIB Polewali Asriani membenarkan jika MA sempat berkunjung dan memberi penyuluhan kepada warga binaan, Senin (12/8/2024) kemarin.

"ya, sempat kemarin sosialisasi, terkait narkoba, saya sempat curiga, tapi dia berseragam, lengkap," terang Asriani saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Dia mengaku sudah menaruh curiga terhadap MA tiba-tiba datang ingin melaksanakan sosialisasi.

MA datang tidak disertai surat tugas maupun pemberitahuan lebih awal, memakai papan nama.

Hanya saja, kata Asriani, dirinya tidak sempat klarifikasi terhadap MA karena terdesak waktu. 

"Apalagi sosialisasi yang dilakukan MA atas persetujuan Kepala Lapas, saya sempat kecurigaan begini, biasa kalau ada tamu dari pusat setidaknya perkenalan dulu, ini tidak," lanjutnya.

Asriani mengatakan jika MA sempat mengaku berasal dari Kecamatan Wonomulyo.

Mengaku bertugas di Mabes Polri, MA juga mengaku bertugas sebagai koordinator wilayah tiga yang bekerjasama dengan KPK untuk menangani perkara korupsi.

Asriani mengaku baru mengetahui identitas MA yang sebenarnya Polwan gadungan setelah mendapat  telepon dari Polisi.

Hanya saja saat itu, MA telah meninggalkan lapas kelas IIB Polewali, usai membawakan materi.

“Setelah bicara agak curiga karena bahasa Indonesia nya tidak baku, seperti bahasa di sini, dia memperkenalkan namanya, katanya  di rayon tiga membawahi Maluku, Sulbar dan Bali,  kerjasama dengan KPK untuk mengusut masalah korupsi," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved