Berita Sulbar
Pj Bahtiar Bawa Bocah Penderita Ginjal Bocor di Polman Berobat ke RS Wahidin Makassar
Athala menderita ginjal bocor sejak berumur 2 tahun, dimana perutnya makin hari makin membesar.
TRIBUN-SU;BAR.COM, POLMAN - Athala Dwi Putra (6 tahun) bocah yang menderita penyakit ginjal bocor di Polman Sulawesi Barat boleh bernagas lega. Pasalnya, pekan ini anak seorang sopir angkot di Polman tersebut akan dirujuk ke RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk menjalani perawatan intensif.
"Saya berterima kasih sekali ke Pak Gubernur (Pj Bahtiar Baharuddin). Kasian sekali keluargaku, saya kasian anakku ji. Yang penting bisa sembuh" ujar Rezki Amalia (36) sambil terisak sedih lalu menutup wajahnya.
Rezki tak menyangka Pj Bahtiar akan bertandang ke rumahnya dan menyapa langsung dirinya dan sempat mengajak Athala bercengkrama.
"Saya tidak sangka Pak Gubernur ke sini. Mudah mudahan anakku segera sembuh kembali" lirihnya.
Memang sore ini, Jumat (19/7/2024) Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin mengunjungi keluarga Athala Dwi Putra di Desa Tangnga-Tangnga, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.
Baca juga: PILU Bocah di Tinambung Polman, Perut Makin Membesar Akibat Ginjal Bocor, Butuh Uluran Tangan
Baca juga: Tips Kesehatan: 3 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Ginjal, Hati-hati Konsumsi Obat dan Makanan
Athala menderita ginjal bocor sejak berumur 2 tahun, dimana perutnya makin hari makin membesar.
"Saya melihat dan membaca berita ada warga anaknya sakit ginjal. Makanya kita berkunjung ke sini," kata Bahtiar.
Ia menambahkan kehadirannya untuk membantu mendapatkan perawatan yang baik.
"Saya sudah perintahkan Dinkes untuk membantu segala perobatannya. Karena fasilitas rumah sakit di Sulbar memang sangat terbatas," tambahnya.
Makanya, nantinya ananda Athala akan dikirim ke Makassar untuk mendapatkan perawatan yang baik.
"Kita provinsi baru sangat terbatas fasilitas kesehatan. Semoga ada dukungan Kementerian Kesehatan untuk membantu Sulbar dari sektor kesehatan," ungkapnya.
Sebab, lanjut Bahtiar rumah sakit di Sulbar belum ada tipe B masih tipe C. Makanya biasanya yang sakit tidak bisa ditangani langsung dikirim ke Makassar.
"Jaraknya ini bisa 8 sampai 9 jam lewat darat. Jadi bisa dibayangkan betapa terbatasnya infrastruktur kesehatan," ujarnya.
Namun, dia pastikan Athala mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Makanya diberikan bantuan untuk meringankan beban orang tuanya yang merupakan guru honorer.
"Besok pagi 20 Juli 2024 akan dikirim ke Makassar. Saya kira ini menjadi perhatian kita bahwa soal kesehatan perlu diperhatikan," paparnya.
Athala Dwi Putra
Bahtiar Baharuddin
Polman
Ginjal Bocor
RS Wahidin Makassar
RS Wahidin Sudirohusodo
makassar
Dorong Hilirisasi Kelapa Dalam, Pemprov Sulbar Gandeng Investor MKH Oil Palm |
![]() |
---|
Dana Transfer Berkurang Rp330 Miliar, Pemprov Sulbar Lakukan Efisiensi Besar-besaran |
![]() |
---|
Kemenkeu Sulbar Klaim Pendapatan APBN Sulbar Moncer ke 63,74 Persen, Berkat Minyak Sawit CPO |
![]() |
---|
Realisasi APBN di Sulbar 2025: Pendapatan Capai Rp766 Miliar, Belanja Terserap Rp6,15 Triliun |
![]() |
---|
APBN Rp470,82 M untuk 123.990 KPM di Sulbar Mulai Anak Yatim Piatu Hingga Iuran Jaminan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.