In Memoriam Ustad Jafar, Intel Bahasa Arab dan 'Macan Kampus' Pesantren MAPK Ujungpandang
Dosen Pascasarjana UIN Alauddin itu juga mengabarkan, Ustadz Djafar meninggal di ruang perawatan di RS Tenriawaru Watampone, Tanete Riattang, Bone.
Bayangkan, betapa ngerinya berdampingan dengan kamar "Macan Kampus".
Pernah suatu hari, saat saya baru naik kelas II MAPK, tak sengaja kuintip Ustad Djafar geleng-geleng kepala, suatu sore, saat menemukan puntung rokok dan remah tembakau di kantong baju seorang santri.
Keesokan harinya, santri itu dipanggil ke ruangan guru, dan pulang dengan tangis. "Saya berhenti dulu ma'rampes".
Bagi kami di enam angkatan pertama MAPK, nyaris semua santri punya kenangan dan cerita bersama Ustad Djafar.
Di hari pertama jadi santri, Juli 1990, dua jam selepas Isya, saya sudah kedapatan jalan bersama beberapa senior dari almamater pesantren tsanawiyah DDI Mangkoso di jalan utama asrama.
Ustad Djafar mengendarai Yamaha RS tuas 1979. Malam itu, dia melihat kami berjalan dengan senior yang jarinya lagi mengapit rokok dan baranya.
Keesokan harinya, di kelas, saya dan dua teman seangkatan langsung diberi peringatan lisan.
Dan, 10 bulan kemudian, satu dari teman seperjalanan dan merokok bersama senior itu sudah angkat kopor, meninggalkan asrama MAPK.
Meski banyak cerita getir dan pengalaman dihukum Ustad Djafar, tak ada kebencian sedikit pun saat kami jadi almamater MAPK.
Rasa hormat, takzim dan cium tangan tetap kami haturkan saat bertemu, para ustad.
Tanggal 3 September 2000, adalah hari pernikahanku.
Itu sudah tujuh tahun setelah tamat MAPK. Saya begitu kaget, sebab saat akad nikah aku melihat sosok ustad Djafar di ruang utama rumah mertuaku.
Dia jadi penceramah walimatul nikahku. Ceramag Akad nikah itu, begitu menegangkan, sebab aku takut, Ustad Djafar mengungkit masa-masa dia jadi Macan Kampus MAPK di depan mertua dan tetamu undangan.
Hingga akhir ceramah dia hanya menotifikasi saya asalah salah satu santrinya di pesantren negeri terbaik di Indonesia.
Alhamdilillah tak ada satu ceritapun tentang kisah tiga tahun di MAPK.
Ternyata, Ustad Djafar adalah saudara sepupu dua kali dari istriku.
Dia diundang khusus ceramah oleh mertuaku, Dra Hj Bungawali, tantenya dari kampung Pattiro, Sibulue Bone. (*)
(thamzil thahir, santri Pesantren MAPK Ujungpandang 1990-1993. kini editor in chief at Tribun-Timur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.