Idul Adha 2024
Dokter Hewan DTPHP Sulbar Temukan Cacing di Hewan Kurban di Mamuju
Nur Kadar mengungkapkan bahwa pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan hewan kurban dan keamanan daging yang akan dikonsumsi masyarak
Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menemukan beberapa hewan kurban di Mamuju yang terkena penyakit.
Kepala Bidang Peternakan Nur Kadar mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim dokter hewan untuk memeriksa hewan kurban secara menyeluruh.
Baca juga: Ada Apa? Pilkada Mamasa 2024 Terancam Ditunda
Baca juga: 460 Kilogram Daging Kurban Dibagikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Majene untuk Warga Kurang Mampu
Tim dokter hewan tersebut melakukan pemeriksaan dalam dua tahap, yaitu ante mortem (pemeriksaan fisik hewan sebelum disembelih) dan post mortem (pemeriksaan organ dalam hewan setelah disembelih).
Nur Kadar mengungkapkan bahwa pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan hewan kurban dan keamanan daging yang akan dikonsumsi masyarakat.
"Dari pemeriksaan yang kami lakukan, ada beberapa temuan tim kami yaitu hewan kurban yang terdapat cacing atau penyakit di organ dalamnya, terutama di hati," ujar Nur Kadar saat ditemui wartawan ketika memantau pemotongan kurban di Kanwil Kemenag Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng Rangas Mamuju, pada Rabu (19/6/2024).
Setidaknya ada tiga hewan kurban yang terjangkit cacingan berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter hewan. Meski demikian, Nur Kadar menegaskan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk menangani masalah ini.
Hewan yang terjangkit cacingan pada organ dalam, seperti jeroan dan hati, dipisahkan dari dagingnya.
"Langsung dipisahkan daging dan bagian organ yang terkena penyakit," tambah Nur Kadar.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa daging yang didistribusikan kepada masyarakat tetap aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, Nur Kadar menambahkan bahwa proses pemisahan ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir karena daging hewan kurban yang sudah melalui proses pemisahan ini masih aman untuk dikonsumsi.
"Kami berharap masyarakat bisa lebih tenang dan tidak perlu khawatir. Hewan yang terkena penyakit dan dagingnya dipisahkan, masih aman dikonsumsi," ujar Nur Kadar.
Menurutnya, ini adalah salah satu alasan utama mengapa pemeriksaan hewan kurban sangat penting.
Nur Kadar juga mengajak masyarakat untuk melibatkan Dinas Peternakan dalam setiap proses pemotongan hewan kurban. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan memastikan bahwa daging yang dikonsumsi benar-benar aman.
"Ini tujuan kami turun ke lapangan memeriksa hewan kurban. Kami harap masyarakat lain juga bisa melibatkan kami untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," tutup Nur Kadar.
Ia berharap kerjasama yang baik antara masyarakat dan Dinas Peternakan dapat terus terjalin untuk menjaga kesehatan dan keamanan konsumsi daging kurban.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi
Bolehkah Menjual Daging Kurban? Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Kemenag Sulbar Sembelih 15 Sapi Kurban, Syamsul: Kami Akan Ingin Capai 3 Hal |
![]() |
---|
15 Ekor Sapi Kurban Disembelih Besok di Kantor Kanwil Kemenag Sulbar |
![]() |
---|
Warga Mamuju Pilih Pantai Manakarra Arteri Habiskan Libur Lebaran Idul Adha |
![]() |
---|
Warga Pulliwa Polman Pilih Olah Daging Kurban Jadi Konro dan Rendang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.