Berita Mamuju

Sampah Berserakan di Tribun Lapangan Ahmad Kirang Mamuju

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Selasa (4/6/2024) pagi, sampah berserakan di tribune lapangan hingga di pinggir lapangan.

|
Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Nurhadi Hasbi
Lukman Rusdi/Tribun-Sulbar.com
Sampah berserakan di Lapang Ahmad Kirang, Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Selasa (4/6/2024) pagi. 

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU – Sampah berserakan di Tribune Lapangan Ahmad Kirang Mamuju, Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Selasa (4/6/2024) pagi, sampah berserakan di tribune lapangan hingga di pinggir lapangan.

Sampah didominasi plastik bekas minuman dan makanan hingga kardus bekas.

Baca juga: Ratusan Warga Berdesakan Berburu Beras Murah di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju

Baca juga: NEWS VIDEO Tabrakan 2 Sepeda Motor di Perempatan Jalan Ahmad Kirang Mamuju

Tak ada tempat sampah tersedia baik di dalam tribune dan disekitarnya.

Padahal seharusnya, Lapangan Ahmad Kirang itu selalu bersih, karena biasa dijadikan tempat untuk acara-acara besar dan berbagai latihan.

Nampak tidak terawat, sehingga masyarakat yang ingin mengunjungi lapangan tersebut juga sangat terganggu.

Salah seorang warga, Januar turut mengomentari terkait sampah berserakan tersebut.

Ia menganggap persoalan sampah merupakan keluhan bersama.

“Tidak ada yang suka sampah karena dampaknya terlalu banyak, aspek kenyamanan, kesehatan, psikologi maupun dari aspek lingkungan,” kata Januar kepada Tribun-Sulbar.com saat dijumpai di tribune Ahmad Kirang, Selasa (4/6/2024) pagi.

Januar mengatakan, baiknya ada kerjasama dengan pihak swasta untuk penanggulangan sampah-sampah di Kota Mamuju.

“Selama ini kita selalu menganggap bahwa ini adalah tanggungjawab pemerintah, padahal ada alternatif yang lain, bisa diswakelolakan kepada pihak swasta, tentunya diatur bagaimana kontrak atau kesepakatakan kerjanya,” jelas Januar.

“Hampir sama dengan model parkir, kenapa itu dilakukan karena pemerintah juga punya keterbatasan, seperti aspek tenaga, kontrol atau pengawasan,” ungkapnya.

Selain itu Januar juga berharap untuk lebih banyak lagi orang yang peduli dengan lingkungan sekitar.

“Harus memang ada sekelompok organisasi yang menginisiasi persoalan sampah, ya minimal ada diskusi-diskusi kecil yang bisa langsung diaplikasikan, kalau seminar mungkin terlalu teoritis tidak aplikatif,” pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Lukman Rusdi

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved