Longsor, Poros Mambi-Bambang Sudah 8 Hari Tertutup Total, Warga Mulai Kesulitan Bahan Pokok

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Pasca bencana longsor yang terjadi pada 21 Mei 2024 lalu, jalan poros penghubung Kecamatan Bambang dan Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, hingga saat ini masih tertutup total.

Titik longsor tepatnya di Dusun Peba Desa Bambang, Kecamatan Bambang.

Jalan ini menghubungkan antara dua kecamatan di Kabupaten Mamasa yakni, Kecamatan Mambi dan Kecamatan Bambang.

Baca juga: Warga Saluassing Mamasa Pikul Tiang Listrik Akibat Akses Jalan Desa Tak Dapat Dilalui Roda Empat

Baca juga: BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 250 Juta dan Logistik ke Pemda Mamasa untuk Tanggap Darurat Bencana

Dari informasi yang diperoleh Tribun-Sulbar.com, sudah delapan hari jalan tersebut belum tersentuh alat berat dari pemerintah.

Warga di beberapa desa yakni Desa Bambang, Desa Bambang Timur, Desa Salukadi, Desa Rantelemo, Desa Salutabang, Desa Salu Ruru, Desa Lembang Mukallang dan Desa Ulu Mambi, mulai kesulitan ekonomi.

Bagaimana tidak, sudah delapan hari akses mereka yang tiap hari dilalui tertutup total material longsor.

Kebutuhan pokok warga mulai menipis, bahkan nyaris kehabisan.

Hal tersebut dipaparkan oleh Jitro, Warga Desa Rantelemo, Kecamatan Bambang, kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (29/5/2024).

"Masyarakat sudah setengah mati memenuhi kebutuhan pokok," ungkap Jitro via pesan whtasap.

Saat ini kata dia, masyarakat di beberapa desa tersebut menagalami kondisi kekurangan bahan pokok.

"Beras, minyak dan lainya sudah mulai habis bahkan bayak warga yang tidak kebagian beras," katanya.

Selain stok bahan pokok menipis, tabung gas elpiji juga tidak ada.

Bahkan bahan bakar (BBM) seperti bensin tak ada dijual pantaran akses untuk menuju Kecamatan Mambi tak dapat dilalui kendaraan.

"Bahkan anak sekolah harus berjalan kaki ke sekolah," pungkasnya.

Untuk diketahui bencana longsor terjadi pada Selasa 21 mei 2024 lalu.