Berita Mamasa

Pemkab Mamasa Akui Upah Pekerja Gedung UKS SMP 1 Tabulahan Belum Dibayarkan, Ini Kata Sekda?

Mengenai hal itu, Syukri telah berkoordinasi dengan pihak keuangan dan dinas pendidikan Kabupaten Mamasa.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com
Sekretaris Daerah Mamasa, Muhammad Syukur, saat ditemui di ruang kerjanya, Jl poros Mamasa - Polewali, Desa Osango, Kecamatan Mamasa. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Sekretaris daerah Kabupaten Mamasa, Muhammad Syukur, akui jika upah tukang pada bangunan usaha kesehatan sekolah (UKS) SMP 1 Tabulahan, belum dibayarkan.

Diketahui, bangunan tersebut disegel tukang selama lima hari lantaran kesal tak dibayar upah kerjanya.

Penyegelan dilakukan sejak 10 Mei 2024 lalu.

Baca juga: HORE! Pemkab Mamasa Siapkan Rp 22 Miliar Bayar THR ASN, Cair Sebelum Lebaran

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor, Pemkab Mamasa Tetapkan Tanggap Darurat Hingga 13 Maret di Nosu

Muhammad Syukur, akui upah tukang pada bangunan itu memang masih ada sisa belum dibayar.

Ia juga mengaku, telah mengetahui adanya aksi penyegelan oleh tukang tersebut.

"Saya sudah melihat di media sosial soal penyegelan itu," ungkap Syukur, saat ditemui di ruang kerjanya, Jl Poros Mamasa-Polewali, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Selasa (14/5)2024).

Mengenai hal itu, Syukri telah berkoordinasi dengan pihak keuangan dan dinas pendidikan Kabupaten Mamasa.

"Saya telah komunikasi keuangan dan pihak dinas pendidikan melalui kepala bidangnya untuk segera menindak lanjuti," jelas Syukur.

Bahkan dirinya telah meminta kepada kepala sekolah dan tukang untuk membuka segel tersebut.

Ia juga telah komunikasi dengan Kepsek dan tukang pada bangunan tersebut untuk membuka segel karena menyangkut pelayanan dasar pendidikan.

"Tidak boleh disegel, adapun mengenai persoalan mestinya konfirmasi secara langsung ke dinas tanpa harus mengorbankan siswa di sekolah," tutur Sekda Mamasa itu.

Lebih jauh ia menjelaskan, di awal pekerjaan bangunan tersebut telah ada kesepakatan soal pembayaran.

Adapun ketika ada keterlambatan mengenai pembayaran setidaknya tanpa mengorbankan anak sekolah.

"Kita dulu waktu membuat perjanjian kerja dengan tukang, ya kan sudah menyepakati angka - angka yang akan kita berikan melalui kepala sekolah," terangnya.

Menindak lanjuti hal itu, Syukur telah menyampaikan kepada pucuk pimpinan yakni Pj Bupati Mamasa, Dr Muhammad Zain.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved