Bebas Manggazali

Kakek Kitta Meneteskan Air Mata Bertemu kembali dengan Andi Bebas 'Dia Penolongku di Tanah Suci'

Bebas membantu kakek Kitta mulai dari saat pemberangkatan jemaah haji di Gedung Gabungan Dinas (Gadis) Jl Ratulangi Kelurahan Pekkabata, hingga pulang

Editor: Ilham Mulyawan
fahrun Ramli Tribun Sulbar
Bebas Manggazali berbincang dengan Kitta Junaeda bersama istri dan anak di kediaman Kitta yang berada di Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Andi Bebas Manggazali reunion dengan teman sekamarnya aat dia menjadi petugas haji di Tanah Suci pada 2023 lalu.

Teman karib mantan Camat Luyo Polman itu Bernama Kitta Junaeda (103) asal Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Andi Bebas Mangazali bertamu ke rumah teman karibnya itu pada Senin (13/5/2024).

Baca juga: Cerita Andi Bebas Sekda Polman Urus 2 Lansia Jamaah Haji Mulai Koper Hingga Tinja di Tanah Suci

Baca juga: 20 Pelajar Polman Seleksi Paskibraka Sulbar di Mamuju, Bebas Manggazali: Jaga Kesehatan & Disiplin

Hanya dalam rangka kunjungan silaturahmi, untuk mengingat kembali masa-masa Ketika Bebas berstatus petugas haji tahun lalu.

Sebagai petugas haji, Bebas juga menolong sang kakek, Kitta Junaeda agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancer dan aman.

Bebas membantu kakek Kitta mulai dari saat pemberangkatan jemaah haji di Gedung Gabungan Dinas (Gadis) Jl Ratulangi Kelurahan Pekkabata, hingga pulang dari tanah suci.

Kakek lansia dengan penuh keterbatasan ini ia tolong, Andi Bebas mendorong kursi rodanya hingga membantunya ibadah.

"Saat itu kami khawatir lantaran kakek kami sudah cukup tua untuk naik ke tanah suci, beruntung ada puang Bebas menolongnya," terang cucu sang kakek, Hermawati kepada wartawan.

Hermawati menceritakan sebelumnya kakek Junaeda tidak mengenali Andi Bebas Manggazali.

Andi bebas manggazali saat menjadi petugas haji 2023 lalu
Andi bebas manggazali saat menjadi petugas haji 2023 lalu (ist)

Ia pun heran, lantaran ketulusannya saat itu niat menolong kakeknya di tanah suci saat beribadah.

Termasuk mereka berdua satu kamar di hotel tempat menginap, segala kebutuhan kakek disiapkan Andi Bebas Manggazali.

"Satu kamar kemarin dia, biar buang air besar juga dibantu, jadi kami merasa lega karena ada puang Bebas menolongnya, sama sekali kami tidak kenal," lanjutnya.

Hermawati menceritakan Andi Bebas menolong kakeknya mulai dari pemberangkatan jemaah haji.

Sampai setiap serangkaian pelaksanaan ibadah di tanah suci, menuntutnya, dan merawatnya.

Kakek lansia ini pun masih mengingat Andi Bebas, ia sempat meneteskan air matanya saat kembali bertemu.

Lantaran faktor usia, kata Hermawati sang kakek hanya bisa menyebut Bebas sebagai orang baik.

"Dia penolongku saat berada di tanah suci," tutur Hermawati menirukan ucapan sang kakek.

Bebas Manggazali berbincang dengan Kitta Junaeda bersama istri dan anak di kediaman Kitta
Bebas Manggazali berbincang dengan Kitta Junaeda bersama istri dan anak di kediaman Kitta yang berada di Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Sementara itu, Andi Bebas Manggazali mengaku mampir ke rumah sang kakek karena teringat akan momen kebersamaan mereka.

"Kebetulan ini mau pelepasan pemberangkatan haji 2024, jadi ingatan itu kembai, akhirnya mampir berkunjung, kebetulan lewat melintas juga," terang Andi Bebas Manggazali.

Dia mengatakan pertemuan keduanya saat menjadi petugas haji mewakili Pemerintah Daerah (Pemda) Polman 2023 lalu.

Saat itu ada kebijakan berangkat haji diperbolehkan untuk lansia, sementara petugas haji berangkat secara gratis.

Sehingga kata Andi Bebas, petugas haji sudah seharusnya diwajibkan menolong mereka yang kurang mampu.

"Lansia berangkat saat itu kurang lebih 100, tugas kita jadi penolong, satu kamar dengan saya, tidak ada keluarga tiap hari-harinya saya mendampingi," ungkapnya.

Dia mengaku tidak bisa melupakan kebersamaan itu, sehingga meluangkan waktu menjenguk sang kakek yang sudah menjadi bagian keluarganya ini.

Andi Bebas Manggazali sempapt berbincang dengan kakek, kembali mengingat momon bersama saat ibadah.

Keduanya pun berpelukan, Andi Bebas mengunjunginya untuk melihat kondisi kesehatan sang kakek.

Di musim haji 1444 H/2023 lalu, Andi Bebas jadi satu dari empat petugas haji daerah di Kloter 17 Embarkasi Makassar.

Mantan Pj Bupati Mamasa, Sulbar, ini bergabung bersama 384 jamaah haji asal Polman.

Haji Kitta Junaeda dan istrinya , Hajja Sitti Sappe, termasuk 167 jamaah kategori lansia dari Polman.

"Karena tertunda dua tahun akibat pandemi, usia rerata jamaah yang kami dampingi 68 hingga 90 tahun. Haji Kitta ini paling tua 103 tahun," ujar insinyur pertanian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, ini.

Bebas yang kini jadi pendafyar pertama calon bupati di Partai Amanat Nasional (PAN) Polman ini, menyebut Kitta dan istrinya, serta belasan jamaah lansia lain, sebagai ladang ujian kesabaran saat menunaikan rukun Islam ke-5 itu, Mei-Juli 2023 lalu.

"Ada 10 jatah kursi roda jamaah kloter 17, dua itu untuk Haji Kitta. Mulai dari pelepasan di Gedung Gadis Pekkabata, di bus, di asrama haji, Madinah hingga Mekkah, Mina sampai kembali, Haji Kitta saya perlakukan seperti orangtua saya," ujar suami Hj Sukmawati Bebas ini.

Harmawati (32), anak angkat pasangan H Kitta Junaeda dan Hj Sappe, mengaku tersanjung atas kunjungan
mendadak "Puang Bebas."

Harmawati mengungkap, bapak dan ibunya tak kuasa menahan rasa harunya, karena tiba-tiba didatangi sosok pejabat sederhana, ramah dan berjasa saat orangtuanya menunaikan haji.

Dalam logat Pattae, subsuku di perbatasan selatan Polman dan Pinrang (Sulsel), Haji Kitta dan istri, berkali-kali menyampaikan terima kasih.

Mantan camat Luyo ini pun berpesan kepada seluruh petugas haji keberangkatan 2024 agar lebih peduli lagi kepada setiap lansia.

Siapa Andi Bebas

Bebas lahir di Polman, 8 Juni 1964. Pendidikan dasar hingga menengah atas (SMA 2 Polman 1984) dirampungkan di Polman.

Bebas lalu melanjutkan pendidikan strata satu agronomi di UMM Malang.

Besan Pj Sekda Sulsel Andi Arsjad Msi, adalah magister Tata Lingkungan dan Perkotaan di PPs Unhas (2012).

Selepas kuliah, Bebas diangkat jadi PNS di daerah konflik, Poso. "Saya hampir 20 tahun di Poso, mulai 1990 hingga 2020."

Kariernya dimulai di dinas perhubungan Pemkab Poso, Sulteng. Saat itu, Poso masih tenteram damai.
Saat konflik horizontal Poso pecah, akhir 1990-an hingga awal 2000, dia jadi pejabat fungsionaris di dinas pemukiman, prasarana dan wilayah.

Awal dekade 2000, Andi Bebas mutasi ke dinas Kimpraswil Polmas.

Karier teritorialnya dimulai saat jadi Pj Kepala Desa di Luyo dan lanjut jadi Camat di Luyo, kampung pedalaman dan terpencil Polman.

Saat Sulbar mekar jadi provinsi baru, lepas dari Sulsel, Andi Bebas diamanatkan jadi Kadis Tenaga Kerja.

Kemudian jadi karetaker Bupati Mamuju, dan diamanatkan sesuai disiplin ilmunya, kadis perumahan dan pemukiman Sulbar, setelah genpa dahsyat menghantam Mamuju, Majene dan sebagian Polewali.

Tahun 2019, tepatnya 30 Desember 2019, dia mendapat amanat sebagai sekda Polman.

Drama karier birokrat sipilnya justru terjadi awal 2024 lalu.

Kurang 24 jam sebelum Andi Ibrahim Masdar mengakhiri jabatan periode kedua sebagai bupati Polman,

Minggu (7/1/2024), Andi Bebas diberhentikan sebagai sekda.

“Saya ulang lagi, keluarnya, Surat Keputusan (SK) pemberhentian itu di tanggal 7 hari Minggu, hari libur,” tegasnya.

Saat dia mengembalikan mobil dinas keesokan harinya, puluhan staf menangis atas keputusan dramatis politisi PDIP itu.

Dia pun mengajukan clash action.

Tiga bulan, non-job sebagai sekda, Pj Bupati Polman Drs Ilham Borahima, menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kabupaten Polewali Mandar, No: 185 Tahun 2019 ter Tanggal 25 Maret tahun 2019.
Jumat, 5 April 2024 malam, Andi Bebas kembali menjabat sekda.

Pengambilan sumpah jabatan dihadiri pimpinan forkopimda, sudah 30 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kini Bebas tengah menatap kursi kepala daerah berpenduduk terbanyak di Sulbar itu.

Dia mengklaim sudah mendapat dukungan partai Nasdem, PAN dan tengah menggalang lobi untuk mendapat rekomendasi DPP Partai Golkar.

Bebas akan pensiun di akhir September 2024, atau hanya beberapa hari menjelang Pilkada Serentak 27 September 2024.

Di bidang sosial, Andi Bebas menjabat Ketua Umum Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) Sulawesi Barar, Ketua Indonesia Off Road (IOF) Pengcab Polman, dan Ketua PRSI Sulbar. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved