Hardiknas

Budayawan Sulbar Bustan Basir Nilai Perayaan Hardiknas Tidak Penting, Mengapa?

Ia menambahkan, perayaan Hardiknas yang meriah tidak penting, terlebih jika menghabiskan anggaran ratusan juta.

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun Sulbar / Hablu Hambali
Budayawan Sulbar Bustan Basir Maras saat menghadiri diskusi program Sulbar Berbicara Tribun-Sulbar.com. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Budayawan Sulawesi Barat (Sulbar), Bustan Basir Maras berkomentar terkait pendidikan di Sulbar.

2 Mei yang diperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menurut Bustan, menjadi yang harus perhatian pemerintah daerah.

Kata dia, kondisi pendidikan di Sulbar saat ini masih jauh dari harapan.

Baca juga: Peringatan Hardiknas, Akmal Malik Soroti Angka Putus Sekolah Sulbar Masuk 5 Besar Nasional

Baca juga: Ratusan Murid TK di Mamuju Sulbar Pawai Carnaval Sambut Hardiknas

"Masih banyak sekolah daerah terpencil sulit akses, beasiswa pendidikan pun pilih kasih dan perkoncoan, biaya riset pendidikan sangat minim sehingga pembangunan digelontorkan berbasis insting dan kepentingan utang politik semata dan lain-lain," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (2/5/2024).

Lebih lanjut, program kembali ke sekolah menunjukkan angka putus sekolah di Sulbar masih tinggi, gaji guru masih terseok-seok.

Di beberapa kabupaten, gaji guru tidak dibayarkan, kerja bareng dinas terkait pendidikan, ksehatan, ketahanan pangan, dinas sosial belum memiliki data base yang baik.

"Sehingga kita sulit mengukur seberapa jauh akses pendidikan kaum miskin pedesaan dan perkotaan," sambungnya.

Bustan berharap, ada keseriusan berbagai stakeholders terkait fokusin pendidikan.

Pemerintah diharapkan mengurangi seremonial dan memperbanyak tindakan rill lapangan.

Ia menambahkan, perayaan Hardiknas yang meriah tidak penting, terlebih jika menghabiskan anggaran ratusan juta.

Pemerintah diminta lebih memperhatikan sekolah-sekolah di daerah terpencil.

"Tidak penting perayaan hardiknas hari ini gegap gempita, menelan anggaran ratusan juta, tapi disaat yang sama ada anak-anak di kalumpang, di Bala-balakang dan di daerah terpencil lainnya sedang tidak sekolah, sibuk bantu orangtua bekerja karena desakan kemiskinan," pungkasnya.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved