Dinsos Polman Akan Benahi Gubuk Reyot Kakek Sebatang Kara di Polewali

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Gubuk reyot milik kakek Lanjut Usia (Lansia) bernama Kaco Puahada (68) warga Lingkungan Tanro Timur, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar (Polman) akan segera direhab, Jumat (26/4/2024).

Dinas Sosial (Dinsos) Polman mulai mengambil data pribadi, lokasi dan denah gubuknya.

Hal itu dilakukan untuk membenahi kehidupan kakek lansia hidup sebatang kara ini.

Baca juga: Kisah Hidup Pria Lansia di Polman, Tinggal Sebatang Kara Hidup dari Jualan Sapu Lidi

Baca juga: Memprihatinkan, Lansia Asal Palopo Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reot, Makan dari Pemberian Warga

Selain rehab gubuk, Kaco Puhada juga akan mendapat berasa bantuan dari pihak kelurahan setempat.

"Serta kita pastikan masuk dalam keluarga penerima manfaat, dapat beras, gubuknya kita benahi," terang kepala bidang Rehabilitasi Sosial, Dinsos Polman, Andi Sumarni kepada wartawan.

Disebutkan petugas rehabilitasi telah mendatangi gubuk reyot miliknya, mengambil dokumentasi foto.

Data dikumpulkan itu akan segera dilaporkan ke pusat agar dana pembenahan segera turun.

Andi Sumarni menyebut dana rehab gubuk ini berasal dari Kementerian Sosial usai dilaporkan.

"Jadi nanti kakek ini kita rawat dulu di pusat kesehatan, karena dia juga sakit, di situ nanti bisa direhab," ungkapnya.

Pembenahan gubuk kakek ini saat dia berada di perawatan, pekerja rumah akan bergeser cepat.

Ia menambahkan komunitas sosial juga telah memberikan bantuan untuk biaya klinik pemeriksaan kulit.

Sebelumnya diberitakan, kekek ini tinggal sebatang kara di gubuk reyot nyaris rubuh berukuran sederhana tidak terurus.

Saat disambangi Tribun-Sulbar.com, Kamis (25/4/2024) kemarin, nampak dalam gubuknya kotor berantakan dan bau busuk.

Puahada tidak lagi dapat mengurus dirinya sendiri, tidak pernah mandi, ganti baju, dan membersihkan.

Selama bertahun-tahun ia menjalani hidup tanpa ada pasangan, bertahan dengan berjualan sapu lidi.