Pilkada Serentak 2024

Jelang Pilkada 2024, Ketua PMII Cabang Mamuju: Tolak Calon Pemimpin Abai Terhadap Masalah Rakyat!

Selain itu, PMII berharap agar figur calon pemimpin khususnya di Pilkada Mamuju 2024 betul-betul lahir dari hasil rembuk musyawarah rakyat.

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Nurhadi Hasbi
Refli Sakti Sanjaya
Mandataris Ketua PMII Cabang Mamuju Refli Sakti Sanjaya 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Tahapan Pilkada Serentak 2024 sudah di depan mantan, Mandataris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju berharap integritas penyelenggara pemilu harus terjaga sebagai syarat terciptanya Pilkada yang demokratis.

Selain itu, PMII berharap agar figur calon pemimpin khususnya di Pilkada Mamuju 2024 betul-betul lahir dari hasil rembuk musyawarah rakyat.

"Artinya figur calon pemimpin yang dimaksud bukan hanya karena diakui di internal partai politiknya ataupun diakui disejumlah partai politik, melainkan juga harus diakui dan didorong langsung oleh rakyat banyak. Intinya, keinginan rakyat adalah kunci," kata Mandataris Ketua PMII Cabang Mamuju Refli Sakti Sanjaya kepada media ini, Senin (8/4/2024).

Refli menganggap untuk menciptakan suasana Pilkada damai, tentu harus dimulai dengan adanya kesatuan pandangan terkait figur calon pemimpin yang diharapkan rakyat.

"Tentu kita tidak mengharapkan figur calon pemimpin yang abai terhadap masalah yang ada di tengah kehidupan rakyatnya," pungkasnya.

Terpinting lanjut Refli, tidak ingin figur calon pemimpin yang abai ketika wilayah tangkap nelayan di Tapalang Barat dipersempit atas nama pembangunan pelabuhan tambang, ketika masyarakat miskin kota sekitaran Stadion Manakarra tergusur dan tidak diberikan solusi.

Ketika konflik lahan petani dan perusahaan sawit terus bertambah, ketika warga Bonehau aksi tutup jalan untuk menolak aktivitas perusahaan tambang batubara sampai lalu lalang dipemukimannya, ketika banyaknya warga mengeluh soal pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, akses listrik, hingga akses jalan baik itu di dalam kota atau di pelosok desa dan nahkan di pulau-pulau kecil seperti di kepulauan Bala balakang.

"Semua masalah dikehidupan rakyat yang dianggap tidak mendapat perhatian dari pemerintahnya. Kami mengajak seluruh elemen rakyat untuk bersatu dan dengan tegas menolak figur calon pemimpin yang abai seperti itu," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved