Demam Berdarah
Kasus DBD, Mamuju Terbanyak 224 Kasus Disusul Polman 75 Kasus Majene 32 Kasus, Mamasa Hanya 13 Kasus
Berdasarkan angka dari Januari sampai Februari 2024, total kasus Infeksi Dengue ada 411 Kasus, DD 160 Kasus (39 persen) dan DBD ada 251 Kasus
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar mengingatkan kepada warga agar mewaspadai meningkatnya angka Demam Berdarah (DBD) yang sedang meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg .Asran Masdy mengatakan, meskipun sebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di provinsi Sulbar tidak terjadi signifikan namun angka DBD masih saja ditemukan.
"Berdasarkan angka dari Januari sampai Februari 2024, total kasus Infeksi Dengue ada 411 Kasus, DD 160 Kasus (39 persen) dan DBD ada 251 Kasus (61 persen), " ucap Asran.
Ia juga mengatakan, berdasarkan sebaran kasus DBD per Januari Sampai Februari 2024, Mamuju menjadi daerah terbanyak yakni 224, kemudian
Polewali Mandar 75 kasus, Pasangkayu 52 kasus, Majene 32 kasus, Mamuju Tengah 15 kasus dan Mamasa 13 kasus.
Dari keseluruhan angka tersebut ia mengaku bersyukur pasalnya belum ditemukan adanya kematian diakibatkan virus tersebut.
Beberapa gejala yang perlu diperhatikan dan harus dilakukan pemeriksaan apabila merasakan demam tinggi berlebihan.
Baca juga: Bagian Aset Pemkab Polman Belum Tahu Data Randis Pajak Nungkak 2023
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 9 Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Halaman 72: Teknologi Komunikasi
Ia menjelaskan 1 dari 4 orang yang terinfeksi dengue akan terkena sakit.
Sementara, untuk orang yang menderita demam berdarah, gejalanya bisa ringan atau berat. Gejala yang paling umum adalah demam salah satu sertai Mual, muntah , rasa nyeri (sakit mata, biasanya di belakang sakit mata, otot, sendi, atau tulang).
Tanda peringatan perlu diperhatikan apabila Gejala berlangsung 2-7 hari. Paling orang akan pulih setelah sekitar satu minggu.
Ia mengatakan, DBD banyak diakibatkan kurangnya masyarakat memperhatikan kondisi lingkungan.
Oleh karena itu, menurut drg Asran, jalan utama yang harus dilakukan untuk pencegahan adalah dengan membuat lingkungan lebih bersih dan rapi, termasuk memberikan fooging.
"Yang terpenting adalah masyarakat harus terus diedukasi agar menjaga kondisi kesehatan lingkungan," tutupnya.
Ia berharap informasi terkait kebersihan lingkungan dan kewaspadaan terhadap DBD dapat disebarluaskan sehingga pencegahan dapat segera dilakukan. (*)
Status KLB DBD di Desa Ambo Padang Tutar Polman Berakhir, 141 Pasien Sembuh Sekolah Kembali Aktif |
![]() |
---|
Pemkab Polman Habiskan Rp 258 Juta Tangani KLB DBD di Desa Ambo Padang Tutar |
![]() |
---|
17 Pasien DBD di Tutar Polman Dirawat di Ruang Kelas SMP Gara-gara Tidak Mau Jauh dari Keluarga |
![]() |
---|
Siswa SMPN 2 Tutallu & SDN 010 Ambo Padang Polman Diliburkan, Ruang Kelas Jadi Tempat Pasien DBD |
![]() |
---|
Terima Laporan KLB DBD, Pj Bahtiar Utus OPD Lakukan Intervensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.