Reskrim Polres Polman Periksa DLHK Buntut Penimbunan Sampah di Taman Pacuan Kuda

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Kasus penimbunan sampah di Taman Pacuan Kuda Jl Manuggal, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) berbuntut masalah hukum, Kamis (21/3/2024)

Kasus ini berproses di Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polres Polman.

Penimbunan sampah di Taman Pacuan Kuda sendiri berlangsung pada Januari 2024 lalu.

Aktivitas penimbunan sampah ini dilaporkan oleh mahasiswa bernama Gifan yang sempat demo di kantor bupati bulan lalu.

Tipiter Satreskrim Polres Polman rencana menerapkan undang-undang tata ruang pada kasus tersebut.

Meski begitu kasus ini belum naik tingkat jadi laporan polisi (LP), melainkan berstatus pengaduan.

Tiga orang pejabat di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Polman sempat dipanggil untuk klarifikasi.

"Iya pak kadis, kabid kebersihan dan satunya lagi sudah klarifikasi, kasus ini masih lidik," terang Kasatreskrim Polres Polman AKP M Resa Pranata kepada wartawan.

Disebutkan tiga orang pejabat DLHK ini mengambil keputusan menimbun sampah di Taman Pacuan Kuda.

Lantaran tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang beroperasi.

Aktivitas penimbunan ini tepat berada di hutan kota yang rencananya akan dibuat ruang terbuka hijau.

Sehingga ada dugaan melanggar undang-undang perencanaan tata ruang kota.

"Berbeda penimbunan sampah di tempat lain, yang tidak termasuk kawasan hutan kota," singkatnya.

Diketahui aktivitas penimbunan sampah di Taman Pacuan Kuda telah diberhentikan sejak Jumat (1/3/2024).

Bekas galian sampah kini ditimbun tanah dan coba untuk ditanami pohon.

Sudah puluhan ton sampah ditimbun dalam taman ini, lubang di isi sampah baru kembali ditutup tanah.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulnbar.com, Fahrun Ramli