Kasus Bullying di Polman

Tanggapi Kasus Bullying di Polman, DP3AP2KB Sulbar Peringatkan Orangtua Awasi Anaknya

meski kasus ini sudah berada dalam proses hukum Polres Polman, namun pihaknya memastikan akan memberikan upaya pendampingan

Editor: Ilham Mulyawan
Pemprov Sulbar
Tim dari (DP3AP2KB) kunjungi rumah korban Bully di Polman 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Barat (DP3AP2KB), bersama DP3AP2KB Polewali mandar (Polman) membentuk tim pendamping, terhadap kasus perundungan anak 15 tahun yang terjadi di Polman.

"Kami sudah melakukan berkunjung ke rumah korban. Saya sudah berkordinasi dengan DP3AP2KB Polman melakukan pendampingan hukum di Polres," kata Kasi Tindak Lanjut DP3AP2KB Provinsi Sulbar Andi Nirwana Baso.

Menurutnya, pendampingan diberikan berdasarkan kebutuhan anak, sebab saat ini korban mengalami trauma berat dan enggan ke sekolah karena rasa trauma dan takut kembali terkena bully dari teman-temannya..

"Bahkan tidak mau keluar rumah, kami sudah berkoordinasi mengupayakan untuk memastikan kondisi anak apabila dibutuhkan psikolog maka kita akan berikan," ujarnya menambahkan.

Sembari menambahkan, meski kasus ini sudah berada dalam proses hukum Polres Polman, namun pihaknya memastikan akan memberikan upaya pendampingan yang baik melalui DP3AP2KB Polman.

Atas kejadian tersebut, DP3AP2KB Sulbar mengimbau para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak.

Baca juga: Siswa Limboro Korban Bully Temannya Trauma Takut ke Sekolah, Polisi Segera Panggil Pelaku

Baca juga: VIRAL! Kisah Haru Bocah SD Asal Salatiga yang Harus Pindah Sekolah Ke SLB Gegara Dapat Bully-an

"Ini harus menjadi pembelajaran bagi orang tua agar kejadian serupa tidak terulang lagi," katanya lagi.

Sebelumnya korban membuat pengaduan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Polman pekan lalu.

"Korban trauma berat, sudah takut lagi ke sekolah, bahkan sudah jarang bergaul di lingkungannya," terang Hal itu disampaikan anggota pekerja sosial (reksos), bidang rehabilitasi sosial dari Dinas Sosial (Dinsos) Polman, Nurhayati saat ditemui wartawan.

Korban alami perundungan oleh teman sebayanya.

Baca juga: Siswa Limboro Korban Bully Temannya Trauma Takut ke Sekolah, Polisi Segera Panggil Pelaku

Kejadian itu terjadi secara berulang di lingkungan sekolah tempat korban dan pelaku belajar.

"Baru dia juga dianiaya, dipukuli, setelah korban sempat melapor ke pihak sekolah waktu dibully," lanjutanya.

Disebutkan korban sudah lama mendapatkan perlakuan seperti itu oleh teman sebayanya.

Sehingga mengalami trauma berat, butuh pendampingan khusus dari seorang psikolog.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved