OPINI
Gerakan Ayo ke Posyandu Jangan Cuma Jargon!
Kelayakan bangunan fisik, alat penunjang yang tidak memadai akan menyulitkan kader dan petugas kesehatan dalam menjalankan 5 fungsi meja pelayanan
Oleh Irfan
Nutrisionis Puskesmas Campalagian Kab. Polewali Mandar-Sulbar
TRIBUN-SULBAR.COM - Dari kacamata aspek demografi, data Sensus Penduduk pada tahun 2020 menunjukkan hasil yang dapat dipakai untuk mengukur kesiapan Indonesia menuju Indonesia Emas.
Hasil Sensus Penduduk pada tahun tersebut memprediksi bahwa pada tahun 2022 Indonesia menghadapi puncak peralihan demografi yang dikenal dengan Bonus Demografi.
Menurut Badan Pusat Statistik (2023) dalam topik pembahasan DataIn Bonus Demografi dan Visi Indonesia Emas 2045, Indonesia kini telah memasuki era bonus demografi sejak 2015 dan diprediksi memasuki masa puncaknya di tahun 2020-2030.
Menurut M. Noor (2015) dalam Jurnalnya Kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Bonus Demografi, menjelaskan Bonus Demografi adalah meningkatnya jumlah penduduk yang berusia produktif (rentang usia 15-64 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berusia non produktif (dibawah 15 dan di atas 65 tahun) dalam rentangan waktu tertentu.
Bonus demografi ini bak pisau bermata dua, dapat menjadi peluang sekaligus menjadi tantangan dan ancaman bagi Pembangunan Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif yang melimpah apabila dikelola dengan kebijakan yang terarah dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk Pembangunan ekonomi kedepannya. Hal ini tentunya merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.
Kualitas SDM menjadi faktor yang akan menentukan keberhasilan dari pemanfaatan potensi dari bonus demografi. Dalam hal ini penduduk usia produktif berkontribusi besar pada tersedianya tenaga kerja yang berkualitas, kompeten, terampil dan mempunyai daya saing di era globalisasi. Keberhasilan memaksimalkan potensi ini, setelah mencapai puncak bonus demografi 2030 mendatang, Indonesia Emas pada tahun 2045 bukanlah angan-angan belaka.
Membangun Generasi Emas dari Posyandu
Untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 Indonesia perlu menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Ada begitu banyak rangkaian kebijakan Pembangunan Indonesia yang telah dilaksanakan dalam upaya mempersiapkan generasi penerusnya. Salah satu yang paling sering digaungkan belakangan ini, yaitu Pencegahan Stunting.
Berbicara tentang Stunting, bukan hanya berbicara ukuran Panjang/Tinggi Badan balita yang berada dibawah standar/batas normal berdasarkan rujukan baku Kesehatan. Namun, ini berbicara tentang pemenuhan Gizi pada Balita dalam rangka mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Berbicara tentang tumbuh kembang anak tidak terlepas dari persoalan perkembangan kognitif yang tentunya tidak jauh dari pembahasan perkembangan otak. Dimana kita telah ketahui, secara sederhana bisa dikatakan Otak merupakan pusat kendali yang mengatur manusia baik dalam berpikir, berprilaku, emosi maupun metabolisme dalam tubuh.
Otak manusia sama halnya organ lainnya akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Para pakar menyebutkan bahwa otak merupakan salah satu organ yang mengalami perkembangan yang pesat pada masa-masa awal kehidupan manusia.
Proses tersebut berlangsung dengan pesat, berlangsung dalam waktu yang sangat pendek dan tidak dapat diulangi lagi. Maka dari sinilah sehingga proses di masa ini disebut sebagai “masa keemasan” (golden period) yaitu pada masa 1000 pertama kehidupan.
Gurnida, DA (2011) dalam bukunya Nutrisi bagi Perkembangan Otak mengatakan pada masa tersebut, pembelahan sel-sel otak secara pesat terjadi, setelahnya hanya terjadi pembesaran sel-sel otak sedangkan pembelahan selnya melambat.
Hal ini menunjukkan pada waktu lahir, meski berat otak bayi ¼ atau 25 persen berat otak dewasa, namun jumlah selnya sudah mencapai 2/3 jumlah sel otak orang dewasa. Selanjutnya, otak akan terus mengalami perkembangan dan akan mencapai 75 persen berat otak orang dewasa pada usia dua tahun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/alfaposyandu4.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.