OPINI
Reciprocal Pricing, Alternatif Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Performa UMKM
Menarik untuk dipahami bahwa pertumbuhan dan perkembangan UMKM tersebut memiliki keunikan dalam meniptakan produk yang memang menjadi penting

Hal ini dapat diartikan sebagai timbal balik negatif atau timbal balik positif.
Timbal balik negatif terjadi ketika suatu tindakan memiliki konsekuensi negatif ketika orang lain membalas tindakan tersebut dengan tindakan yang memiliki efek negatif yang kurang lebih sama terhadap orang lain(Hofstetter, Aryobsei, and Herrmann 2018).
Konsep reciprocal pricing ini adalah harga atau nilai timbal balik yang dilakukan dua atau lebih unit usaha yang saling memberikan manfaat terhadap harga yang disepakat, variabel ini diduga dapat meningkatkan performa.
Sebagai contoh, Seorang yang mempunyai modal tanah atau bangunan yang tidak termanfaatkan, disisi lain UMKM mencari tempat untuk Tindakan usahanya.
Umumnya untuk biaya sewa tanah/bangunan pertahunnya 250 juta namun berdasarkan kesepakatan harga disepakati adalah 150 Juta yang harus dibayarkan oleh UMKM.
Namun timbal baliknya dari harga tersebut pemilik modal dapat memproduksi produk pelengkapnya misalnya packagingnya. Dengan reciprocal pricing tersebut keduanya dapat saling menguntungkan yang dapat meningkatkan performa masing-masing usahanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.