Breaking News

Berita Sulbar

Kata Rektor Unimaju Mamuju Terkait Demo Mahasiswa dan Alumni Unimaju di Kantor Gubernur Sulbar

Pihak Unimaju menekankan, belum ada MoU (kerjasama) antara pemerintah Provinsi Sulbar dan Unimaju terkait penanganan stunting.

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Mahasiswa UNIMAJU yang sedang menyampaikan aspirasi di depan pintu gerbang masuk kantor Gubernur Sulbar, Jl Abdul Malik Pettanna Endeng, Rangas, Mamuju, Jumat (29/12/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Rektor Muhammadiyah Mamuju (Unimaju), Muhammad Tahir angkat suara terkait adanya unjuk rasa yang mengatasnamakan mahasiswa dan alumni Unimaju di Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Jl Abdul Malik Pettanna Endeng, Rangas, Mamuju, Minggu (29/12/2023) lalu.

Aksi itu dilakukan untuk menuntut adanya penggunaan anggaran yang tidak tepat sasaran yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar mengatasnamakan Unimaju.

Dalam keterangan rilisnya, Tahir mengatakan dinas kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat (Sulbar) tidak pernah memberikan bantuan kepada Unimaju untuk program penanganan stunting senilai Rp2 miliar.

"Terkait adanya bantuan senilai Rp 2 miliar ke Unimaju tidak benar," ungkap Tahir dalam rilis, Senin (1/1/2024).

Selain itu, Unimaju membantah adanya permainan dan menjual nama Unimaju yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai proyek penahanan stunting.

"Tidak benar adanya jika kepala dinas kesehatan Sulbar mencaplok nama Unimaju dalam program penanganan stunting," sambungnya.

Pihak Unimaju menekankan, belum ada MoU (kerjasama) antara pemerintah Provinsi Sulbar dan Unimaju terkait penanganan stunting.

Sebelumnya diberitakan, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Sulbar beberapa waktu lalu.

Hal tersebut terkait program penanganan stunting Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar.

Mahasiswa dan alumni Unimaju mengklaim adanya penggunaan anggaran Rp 2 miliyar yang tidak tepat sasaran yang mengatasnamakan UNIMAJU.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan mahasiswa yaitu:

- Pulangkan Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur yang mempermainkan dan menjual kampus unimaju sebagai jualan proyek penanganan stunting.

- Copot Dinkes yang mencaplok UNIMAJU dalam program penaganan stunting.

- Klarifikasi mou unimaju dan pemprov sulbar dalam program penanganan stunting.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved