Sampah Polman

Bupati Polman AIM Soal Warga Protes Penimbunan Sampah: Biar Pak Kadis yang Atasi

Andi Ibrahim Masdar mengatakan aksi protes warga ini sudah merupakan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Polman.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Bupati Polman AIM saat hendak keluar dari Kantor Bupati Polman, Jl Manuggal, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Polman, Jumat (29/12/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Bupati Polewali Mandar (Polman) Andi Ibrahim Masdar (AIM) irit bicara soal aksi protes warga Matakali lantaran lingkungannya tercemar bau sampah, Jumat (29/12/2023).

Sebelumnya warga Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali Polman protes lantaran lingkungannya tercemar usai adanya aktivitas penimbunan sampah selama tiga pekan terakhir.

Andi Ibrahim Masdar mengatakan aksi protes warga ini sudah merupakan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Polman.

"Kalau soal itu sudah urusan kewenangannya DLHK Polman, biar pak kadis yang atasi," terang AIM sapaan akrabnya.

"Itu aksi protes paling hanya adanya mis komunikasi, tindak lanjutnya nanti ke kadis kebersihan," ujarnya sambil berlalu.

Ia tidak sedikit pun menyampaikan solusi persoalan penimbunan sampah yang sudah mencemari aliran Sungai Matakali.

Bahkan membuat beberapa warga tersiksa, bau busuk sampah masuk dalam rumah, mengundang lalat bertebaran.

Seperti yang disampaikan oleh beberapa warga yang rumahnya hanya berjarak puluhan meter dari lokasi penimbunan sampah.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, beberapa warga mulai mendatangi Kantor Kelurahan Matakali.

Mereka hendak menyampaikan keluhan yang dirasakan dampak dari aktifitas penimbunan sampah.

Lantaran saat ini sudah hampir tiga pekan aktifitas penimbunan sampah terjadi di dekat rumahnya.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Polman menimbun sampah di lokasi kurang lebih seluas 300 meter persegi.

Lokasi penimbunan ini hanya berjarak puluhan meter dari rumah warga, juga berdekatan dengan aliran sungai.

Warga pun geram lantaran sudah cukup tersiksa dengan bau busuk sampah yang menyengat.

"Bukan lagi resah, tapi kami sudah tersiksa, baunya busuk, itu lalat sudah masuk dalam rumah," terang Sukirno yang rumahnya tidak jauh dari lokasi penimbunan.

Dia mengatakan sejak adanya aktifitas penimbunan sampah, ia tidak lagi menghirup udara segar.

Melainkan setiap harinya menghirup udara yang sudah tercemari bau busuk sampah.

Bahkan kata Sukirno, lalat mulai banyak bertebaran masuk ke dalam rumah warga.

"Kita juga datang untuk mengingatkan, kalau kemarin ada perjanjian warga selama 20 hari saja ini penimbunan," ungkapnya.

Sukirno mengatakan sebagian warga buat kesepakatan, aktifitas penimbunan sampah selama 20 hari saja.

Sementara aktifitas penimbunan sampah ini sudah berlangsung sejak Minggu (10/12/2023) lalu.

Sukirno pun menyampaikan permintaannya agar aktifitas penimbunan sampah ini segera ditutup.

Salah satu ibu rumah tangga juga menyampaikan aksi protesnya terhadap pemerintah kelurahan.

"Dalam rumah saya itu baunya seperti bau bangkai, karena lokasi penimbunan berada di belakang rumah saya," terang Musdalia kepada wartawan.

Ibu tiga anak ini mengaku seluruh aktivitas hariannya terganggu akibat bau busuk sampah.

Bahkan ia tidak lagi nyenyak tidur, selalu terbangun lantaran bau sampah yang mengganggu.

"Kalau kita ibadah, itu kita harus tutup hidung, tidur tidak nyaman, makan juga tidak," keluh Musdalia.

Warga ini pun berencana akan memblokade jalan masuk ke lokasi penimbunan sampah.

Lantaran aksi protesnya di kantor Kelurahan Matakali tidak ditanggapi oleh pemerintah setempat.

Lurah Matakali yang hendak mereka temui tidak berada di kantornya, lantaran menghadiri upacara hari jadi Polman.

Warga melanjutkan aksi protesnya, mendatangi pemilik lahan untuk menyampaikan permintaan penutupan ini. 

Pemilik lahan dan warga sempat cekcok, dan disepakati untuk menunggu kedatangan pihak pemerintah kelurahan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved