Kereta Api Sulawesi

Jalur Kereta Api Maros - Barru Terbentang 110 Kilometer, Komitmen Kemenhub Pemerataan Infrastruktur

nilai investasi pembangunan proyek KA Makassar-Parepare berjumlah Rp9,28 triliun, yang berasal dari APBN

Editor: Ilham Mulyawan
Tribun Timur/Nurul Hidayah
Kereta Api Sulawesi Selatan - Uji coba pengoperasian kereta api andalan celebes ditargetkan bisa sampai di Kabupaten Maros pada pertengahan November. 

TRIBUN-SULBAR.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan konsisten membangun infrastruktur transportasi dengan paradigma Indonesia Sentris atau secara merata di seluruh wilayah, salah satunya yaitu infrastruktur perkeretaapian.

Dari berbagai infrastruktur perkeretaapian yang dibangun dua diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah diselesaikan, yaitu LRT Sumsel di Kota Palembang dan Kereta Api Makassar – Parepare rute Maros – Barru.

“Angkutan massal kereta api adalah angkutan masa depan. Setiap kota seyogyanya memiliki moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (24/12/2023).

LRT Sumsel di Kota Palembang yang mulai beroperasi sejak tahun 2018, saat ini sudah menjadi moda transportasi yang diandalkan masyarakat di Kota Palembang dan sekitarnya.

Proyek dengan nilai investasi Rp. 12,5 Triliun tersebut mengalami peningkatan penumpang rata - rata sebesar 31 persen tiap tahunnya dan untuk tahun 2023 ini sudah mencapai 3.712.254 penumpang dengan rata - rata jumlah penumpang per hari sebesar 10.983 orang.

Selanjutnya, proyek kedua yaitu Kereta Api Makassar Pare-Pare, dengan nilai investasi pembangunan proyek KA Makassar-Parepare berjumlah Rp9,28 triliun, yang berasal dari APBN, pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan APBD.

Adapun jalur yang sudah terbangun saat ini yakni sekitar lebih dari 110 km, terbentang dari Kabupaten Maros hingga perbatasan Kabupaten Barru melewati 10 stasiun.

“Kehadiran kereta api pertama di Sulawesi ini merupakan wujud nyata pembangunan secara merata di seluruh wilayah, yang dapat dinikmati berbagai lapisan masyarakat,” tutur Menhub.

Dalam rentang waktu 2014 hingga 2023, berbagai pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian dilakukan.

Meliputi peningkatan dan rehabilitasi jalur sepanjang 1.900,54 Km'sp dan pembangunan jalur kereta api sepanjang 1.683,44 Km’sp.

Beberapa di antaranya yaitu pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta - Bandung sepanjang 152,46 km (jalur ganda), LRT Jabodebek sepanjang 49,21 km (jalur ganda), LRT Sumsel sepanjang 23,4 km (jalur ganda), serta LRT jakarta sepanjang 5,8 km (jalur ganda). (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved