Suplai Kurang, Harga Cabai Rawit di Mamuju Tembus Rp 100 Ribu Per Kilo Jelang Nataru

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Harga cabai rawit di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) melonjak drastis hingga tembus Rp 100 ribu per kilogram menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).

Kenaikan harga ini dipicu tingginya permintaan konsumen sementara suplai yang masuk berkurang.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Senin (18/12/2023) harga cabai rawit di Pasar Lama Mamuju, Jl Hertasning, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat naik Rp 100 Ribu per kilogram dan suplai ke pedangan di pasar lama kurang.

Salah satu pedangan di Pasar Lama Mamuju, Arman (32) mengatakan, harga cabai rawit naik terus menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Sudah tiga pekan ini harga cabai rawit di pasar naik terus, dan susah juga dapat,” ujar Arman saat ditemui di pasar lama Mamuju Sulawesi Barat, Senin (18/12/2023).

Kabid Perlindungan Konsumen Dinas Perdangangan Pemkab Mamuju, Andi Tenri mengatakan harga cabai rawit naik di pasar tradisional Mamuju memang naik akhir-akhirnya ini.

"Jadi ada kenaikan harga pada dua pekan lalu harga cabai hanya Rp 85 ribu per kilogram dan saat ini sudah mencapai Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram," ujar Andi Tenri Kabid Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Pemkab Mamuju saat ditemui di ruangannya, Senin (18/12/2023).

Kenaikan harga cabai rawit karena faktor banyaknya permintaan di sejumlah daerah jelang Natal dan Tahun, Jadi jatah untuk Kabupaten Mamuju berkurang sementara permintaan naik.

Andi Tenri menambahkan saat ini pihaknya akan terus memantau harga bahan pokok, pihaknya akan maksimalkan suplai produksi cabai lokal.

"Ya pastinya kita akan pantau terus harga bahan pokok di pasar tradisional di Mamuju termasuk harga cabai dan saat ini kita maksimalkan untuk produksi cabai lokal yang ada di Tasiu, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat,” katanya.(*)