Pengeroyokan Pelajar

MOTIF dan Kronologi Guru Karate dan Muridnya Keroyok Pelajar di Stadion Polman hingga Meninggal

Penyidik Satreskrim Polres Polman menerapkan pasal 170 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Empat orang pelaku pengeroyokan yang sudah dewasa saat digiring polisi di halaman Satreskrim Polres Polman, Jl Ratulangi, Pekkkabata, Selasa (5/12/2023). 

Para pelaku ini pun tertunduk malu saat digiring polisi ke halaman Satreskrim, dengan tangan terborgol.

Barang bukti yang diamankan terdapat doubel stik, dan batangan kayu, digunakan untuk memukul.

Korban mengalami luka pada bagian kepala dan dada terkena pukulan dobel stik, meregang nyawa setelah lima hari dirawat intensif.

Motif Pengeroyokan

"Sementara motifnya sendiri terkait asmara antara korban yang meninggal dunia dan salah satu pelaku," terang Kapolres Polman AKBP Agung Budi Leksono kepada wartawan.

Dijelaskan satu orang pelaku cemburu terhadap korban, lantaran korban dekat dengan pacar pelaku.

Korban pun sempat bertemu dengan pelaku pada saat malam kejadian di Pasar Sentral Polewali.

Pertemuan itu untuk mengklarifikasi hubungan korban dengan pacar salah satu pelaku.

"Tidak sempat klarifikasi karena sudah ramai, korban akhirnya pulang, namun pelaku menelfon kembali," lanjutnya.

Disebutkan telepon itu untuk ajakan duel dan keduanya pun bertemu di Kawasan Stadion S Mengga Jl Stadion Kelurahan Pekkkabata.

Pelaku pun memanggil kakaknya yang merupakan guru karate, dan mengajak muridnya ke stadion.

Sementara korban juga kembali ke stadion usai dapat penggilan itu bersama tujuh orang rombongannya.

"Disitulah tiba-tiba korban diserang, rombongan korban pun berpencar saat kejadian," ungkapnya.

Dobel stik yang diamankan polisi ikut digunakan salah satu pelaku untuk memukul kepala korban.

Dalam pengeroyokan itu, korban sempat lari ke arah gedung bulutangkis, terjadi aksi saling kejar.

Korban yang tidak berdaya sempat dilerai warga, dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah.

Korban pun meninggal dunia setelah sempat sempat menjalani perawatan intensif selama lima hari.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved