Pengeroyokan Pelajar

Dewan Guru Gojukai Komda Sulbar Sayangkan Guru Karate Keroyok Pelajar di Polman

Ia mengatakan janji utama dalam olahraga karate untuk menjunjung tinggi nama baik perguruan baik itu ucapan dan tindakan.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Para pengurus dari berbagai perguruan olahraga karate saat mendatangi Satreskrim Polres Polman, Jl Ratulangi Kelurahan Pekkkabata, Rabu (6/12/2023). Dok Fahrun. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Dewan Guru Gojukai Komisariat Daerah (Komda) Sulawesi Barat (Sulbar) sayangkan adanya oknum guru karate mengeroyok seorang pelajar di Polewali Mandar (Polman).

Pelajar bernama Ainun Syahrul (16) mengalami luka pada bagian kepala dan dada.

Ia dilarikan ke rumah sakit dan sempat mendapat perawatan selama lima hari dan meninggal dunia pada Senin (4/12/2023).

Ketua Dewan Guru Gojukai Komda Sulbar AKP Purnawirawan Muhammad Amir Les mengatakan setiap olahraga karate memiliki sumpah atau janji untuk tidak melukai orang lain.

"Sejatinya digunakan untuk membela diri, semua perguruan ini ikut menyayangkan adanya kasus ini," ujar Amir Les saat ditemui di halaman Satreskrim Polres Polman, Rabu (6/12/2023).

Ia mengatakan janji utama dalam olahraga karate untuk menjunjung tinggi nama baik perguruan baik itu ucapan dan tindakan.

Adanya oknum dan siswanya yang terlibat dalam kasus ini, ia ikut mengutuk dan tidak membenarkannya.

Amir Les juga juga turut berbelasungkawa terhadap keluarga yang menjadi korban dalam kasus ini.

"Saya menghimbau semua anggota setiap perguruan, mengedepankan etika, dan memegang penuh janji karate, dan menjaga nama baik perguruan," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap rentetan kronologi kejadian pengeroyokan di Jl Stadion, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali Kabupaten Polman, Selasa (5/12/2023).

Awalnya korban bernama Ainun Syahrul (16) berangkat dari Kecamatan Wonomulyo, Polman pada Rabu (29/11/2023) malam.

Ia bersama beberapa temannya menuju Kecamatan Polewali untuk bertemu dengan para pelaku.

Pelaku inisial AI (17) memiliki masalah pribadi dengan korban, AI menuding korban mendekati kekasihnya.

Keduanya pun sempat bertemu sekitar pukul 21.00 Wita, Rabu (29/11/2023) malam di Pasar Sentral Pekkabata.

Pertemuan itu untuk menyelesaikan masalah pribadi antara asmara korban dan pacar pelaku.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved