ASN Lecehkan Mahasiswi

Polisi Periksa 3 Saksi Pelecehan Seksual ASN Majene Terhadap Mahasiswi, Terlapor Segera Dipanggil

Budi Adi mengatakan, kasus ini masih pendalaman penyidik, pihaknya juga akan segera memanggil terlapor.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Bali.com
Ilustrasi pelecehan. Seorang mahasiswi melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan ASN Pemkab Majene. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Sosial Kabupaten Majene inisial ZN dipolisikan atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi inisial SW (19).

Polisi tengah memeriksa tiga orang saksi dalam kasus tersebut.

"Kami sudah periksa tiga saksi dari pihak pelopor," ungkap Kasat Reskrim Polres Majene Iptu Budi Adi saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (30/9/2023).

Budi Adi mengatakan, kasus ini masih pendalaman penyidik, pihaknya juga akan segera memanggil terlapor.

"Kita masih dalami kita akan mencari bukti-bukti lainya juga. Kita akan periksa saksi-saksi lain," terangnya.

Budi menjelaskan, awal kejadian ini saat korban pernah meminjam tenda di tempat kerja terduga pelaku.

Namun, saat tenda itu dikembalikan teman korban, terlapor lantas tidak menerima jika bukan korban yang datang mengembalikan tenda tersebut.

Terduga pelaku ini meminta korban untuk datang ke kantor sebagai bentuk tanggungjawab karena dia telah meminjam tenda.

"Dia (pelaku) memanggil korban ke kantornya untuk meminta alasan kenapa bukan korban yang kembalikan tenda, tapi saat korban memenuhi panggilan itu dia justru mendapat pelecehan," terang Budi.

Namun Budi belum bisa membeberkan soal tempat kerja atau instansi ASN itu bekerja, tapi yang jelas dia adalah pegawai Pemkab Majene.

Korban Trauma

Perempuan inisial SW (19), korban dugaan pelecehan seksual oleh ASN Dinas Sosial Kabupaten Majene dikabarkan alami trauma.

Kondisi psikologi korban terganggu usai mendapat pelecehan dari oknum ASN inisial ZN.

"Kami meminta kepada masyarakat Majene mendoakan korban, mengingat psikologi korban sangat terganggu (trauma),"ungkap Ketua Ikatan Mahasiswa Pasangkayu (IMP Majene M Zainal Abidin saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Jumat (29/9/2023).

Zainal mengungkapkan,kondisi korban kini dalam keadaan trauma dan mengurung diri di dalam kamarnya.

"Tindakan terduga pelaku yang sangat tidak berprikemanusiaan, apalagi background dia bekerja di instansi pemerintahan," ujarnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved