Warga Gowa Mengamuk Patung Massa Tak Jadi Dibongkar, Dibangun 1992 Simbol Aksi Main Hakim Warga

Patung Massa yang berdiri kokoh di pertigaan jalan itu merupakan simbol aksi main hakim warga.

Editor: Ilham Mulyawan
DOK TRIBUN TIMUR
Patung Massa di pertigaan Jalan Kacong Dg Lalang, Jalan Andi Tonro, dan Jalan Abdul Mutalib Dg Narang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Satu jam bersitegang denga warga, camat, lurah dan sejumlah aparat TNI-Polri dan Satpol PP meninggalkan lokasi patung massa yang berada di pertigaan Jalan Kacong Dg Lalang, Jalan Andi Tonro dan Jalan Abdul Mutalib Dg Narang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (8/9/2023).

Tadinya patung itu mau dibongkar, dengan alasan ditata ulang dan dianggap biang kemacetan daerah tersebut.

Namun warga sekitar mengamuk.

Satu jam warga berada di lokasi, sejak pukul 11.00 Wita, sudah terlihat alat berat excavator untuk emmbongkar patung tersebut.

Namun tak diizinkan warga, hingga akhirnya petugas pergi.

Warga menolak pembongkaran Patung Massa bersejarah ini.

Suasana warga menolak pembongkaran Patung Massa di pertigaan Jalan Kacong Dg Lalang, Jalan Andi Tonro dan Jalan Abdul Mutalib Dg Narang, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (7/9/2023).
Suasana warga menolak pembongkaran Patung Massa di pertigaan Jalan Kacong Dg Lalang, Jalan Andi Tonro dan Jalan Abdul Mutalib Dg Narang, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (7/9/2023). (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID ZULFADLI)

Pemerintah Gowa rencana akan kembali melakukan diskusi dengan warga terkait pembongkaran Patung Massa.

Bukan kali pertama rencana patung ini akan dibongkar.

Sejak 2019 lalu sudah ada rencana dibongkar karena dianggap dapat menjadi solusi untuk mengurai kemacetan pertigaan Jalan Kacong Dg Lalang, Jalan Andi Tonro, dan Jalan Abdul Mutalib Dg Narang.

Patung Massa yang berdiri kokoh di pertigaan jalan itu merupakan simbol aksi main hakim warga.

Memiliki makna mendalam bagi masyarakat Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dibangun pada tahun 1990-an oleh Haji Haruna camat Somba Opu kala itu.

Menggambarkan seorang yang tengah dikeroyok dengan menggunakan senjata tajam dan benda tumpul.

Pada patung massa ini, terlihat ada tiga pria yang mengerokok seorang pria.

Seorang pria itu dimassa bukan tanpa alasan. Melainkan dia dimassa lantaran disebut melakukan pencurian.

Menurut tokoh masyarakat, Mursalim (51) menceritakan makna Patung Massa tersebut.

Lokasi Patung Massa dahulunya merupakan perkampungan.

Patung Massa menggambarkan orang dahulu kala dimassa atau dikeroyok saat melakukan kejahatan.

"Patung massa artinya patung yang menggambarkan orang dulu dimassa atau dikeroyok kalau melakukan kejahatan. Di sini dulu kampung. Jadi kalau ada pencurian kerbau, kemalingan, itu dibawa ke sini untuk dimassa," katanya seusai penolakan pembongkaran Patung Massa, Kamis (7/9/2023).

Ia menjelaskan Patung Massa memiliki histori, simbol dan budaya masyarakat pada masa lalu.

Patung Massa ini dibangun oleh masyarakat sekitar 1992.

Menurutnya, hadirnya Patung Massa ini agar generasi kedepannya mengetahui sejarah yang ada di lokasi tersebut dan menjadikannya sebagai pelajaran. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul https://makassar.tribunnews.com/2023/09/07/inilah-sejarah-patung-massa-dibuat-tahun-1990-an-usai-penjambret-dikeroyok-warga?page=all

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved