Kebakaran Ponpes Al Wasilah Lemo

2 Santri Ponpes Al Wasilah Polman Meninggal Dunia Usai Alami Kebakaran, 6 Masih Dirawat Intensif

Kedua santri ini sempat mendapat perawatan intensif selama dua hari di ruang ICU.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Santri Ponpes Al Wasilah Polman terbakar di ruangan BLK jalani perawatan intensif di RS Hajja Andi Depu, Kabupaten Polman, Sulbar, Sabtu (12/8/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Dua dari delapan santri Ponpes Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar (Polman) yang mengalami luka bakar meninggal dunia di RS Hajja Andi Depu Polman, pada Senin (14/8/2023) kemarin.

Santri atas nama Resky (19), warga Desa Bajoe, Kecamatan Binuang meniggal pada pukul 09.00 Wita.

Sementara Amri (19) warga Desa Sali-Sali, Kecamatan Lembang, Pinrang, meniggal pada pukul 18.30 Wita, malam.

Kedua santri ini sempat mendapat perawatan intensif selama dua hari di ruang ICU.

Setelah menderita luka bakar akibat ledakan dari cairan kimia berupa tinner di ruang balai latihan kerja pada Sabtu (12/9/2023) lalu.

Kini enam pelajar lainnya masih mendapat perawatan intensif dan saat ini masih terbaring lemah.

"Iya sudah meninggal dunia dua orang. Memang dia mengalami luka bakar cukup serius," ujar salah satu guru agama Ponpes Al Wasilah Lemo, ustas Zul kepada wartawan, Selasa (15/8/2023)

Ia mengatakan pihak sekolah menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban.

Hari ini, kedua korban rencananya akan dikebumikan di Desa Sali-Sali, Kecamatan Lembang, Pinrang.

Para guru dan pihak sekolah, kata ustadz Zul berangkat menuju rumah duka hari ini.

Sementara korban pertama yang meniggal dunia, telah dikebumikan pada Senin (14/8/2023) siang.

Sebelumnya diberitakan, delapan pelajar dari pondok pesantren (Ponpes) Al Wasilah Lemo yang berada di Desa Kuajang, Kecamatan Binunang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) harus dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (12/8/2023).

Delapan pelajar tersebut mengalami luka bakar yang cukup serius di sekujur tubuhnya.

Mereka mendapat luka bakar di salah satu ruangan yang menjadi tempat pelatihan kerja.

Delapan pelajar ini tengah mengikuti pelatihan kerja yakni membuat kursi dan meja.

Para pelajar tersebut berada di salah satu ruangan saat jam istirahat sekitar pukul 12.00 Wita.

"Di dalam ruang itu ada benda yang mudah terbakar, lalu saya mendengar suara ledakan," ujar instruktur balai latihan kerja, Muhdin saat ditemui di lokasi.

Muhdin pun langsung masuk ke lokasi ruangan dan mendapati api membesar serta sejumlah korban.

Api itu membakar pintu dan jendela, serta sembilan pelajar di dalam ruangan.

"Saya masuk ke ruangan kerja balai latihan, dan menyiram air serta menyelamatkan para siswa," lanjutanya.

Sembilan pelajar itu pun sempat dilarikan ke Puskesmas Polewali lalu dirujuk ke RSUD Hajja Andi Depu Polman.

Polisi dari Polres Polman saat ini sudah mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis kuning.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved