Berita Regional
Detik-detik Tenggelamnya Kapal di Buton, Nahkoda dan Korban Ungkap Kisah Mencekam Tewasnya 15 Orang
Terungkap kisah menegangkan saat detik-detik kapal pincara tenggelam di perairan Buton Tengah hingga tewaskan 15 orang.
TRIBUN-SULBAR.COM - Terungkap detik-detik insiden kapal pincara yang tenggelamkan 15 orang di perairan Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Kisah tersebut dituturkan seorang korban selamat dan sang nahkoda kapal yang mengangkut 48 penumpang tersebut.
Adapun kecelakaan berlokasi di Teluk Banggai, perairan antara Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim), dan Desa Lanto, Mawasangka Tengah (Masteng) Senin (24/07/2023) sekitar pukul 00.20 Wita.
Baca juga: Kisah Pilu Korban Selamat dari Tenggelamnya Kapal di Buton: Yang Genggam Tangan Saya, Dia Meninggal
Kapal jenis pincara yakni 2 perahu yang dirakit menjadi satu tersebut diperkirakan memuat hingga 50 penumpang.
Dari jumlah tersebut berdasarkan data sementara, sebanyak 15 penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 33 lainnya selamat.
Sosok nahkoda sekaligus pemilik kapal tenggelam yakni Saharuddin juga selamat dalam tragedi tenggelamnya kapal tersebut.
Dia selamat dalam kecelakaan kapal yang dikemudikannya tersebut setelah berenang menuju Pelabuhan Desa Lagili.
Baca juga: Kisah Horor Penyelam TNI AL saat Jelajahi Kuburan Massal Kapal Perang di Cilacap: Itu Rumah Mereka
Saharuddin pun mengungkap detik-detik kapal tenggelam yang dinakhodainya tersebut.
Keterangan sang nakhoda sekaligus pemilik kapal nahas tersebut dikutip TribunnewsSultra.com berdasarkan laporan kepolisian.
Kronologi peristiwa tragis tersebut berawal saat Saharuddin menerangkan menunggu penumpang di Pelabuhan Liana Banggai.
Pelabuhan atau dermaga tersebut berlokasi di Desa Lanto, Kecamatan Masteng, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
“Kemudian para penumpang naik ke perahu satu persatu sekitar 40 orang lebih,” katanya berdasarkan keterangan kepolisian.
Namun dalam perjalanan menuju Desa Lagili, Kecamatan Mastim, Kabupaten Buteng, Provinsi Sultra, perahu yang dinakhodainya tersebut tetiba miring ke samping.
Perahu tersebut kemudian kemasukan air lalu terbalik dan menyebabkan seluruh penumpang jatuh ke laut.
“Perahu miring ke samping lalu masuk air dan terbalik. Seluruh penumpang jatuh ke laut kemudian perahu terbalik,” jelasnya.
Saharuddin menyebutkan dirinya kemudian menolong beberapa penumpang yang tenggelam.
Selanjutnya, diapun berenang menuju Pelabuhan Desa Lagili dan berhasil selamat dalam tragedi kapal tenggelam tersebut.
Baca juga: Pengawal Airlangga Ancam Tembak Wartawan, Maki-maki di Kejaksaan Agung saat Liput Kasus Korupsi CPO
Kesaksian Korban Selamat
Menurut keterangan saksi korban selamat, Putri, awalnya dirinya bersama penumpang lainnya menuju Dermaga Banggai.
Dermaga tersebut berlokasi di Desa Lanto, Kecamatan Masteng, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Warga yang menumpang kapal jenis pincara itu hendak menyeberang menuju Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim).
Pincara berbentuk perahu yang dirakit menjadi satu tersebut dipergunakan untuk pulang ke rumah masing-masing usai menyaksikan perayaan HUT ke-9 Buteng.
“Kemudian dalam perjalanan perahu seketika berputar miring ke kiri,” kata Putri dalam keterangannya dikutip TribunnewsSultra.com berdasarkan laporkan resmi kepolisian.
Setelah kapal tersebut berputar miring, seketika itu mesin perahu tersebut tetiba mati.
“Seketika itu juga mesin perahu pincara tersebut mati,” jelasnya.
Kemudian salah seorang penumpang pun menanyakan penyebab mesin tersebut mati.
“Lalu pemilik perahu pincara menjawab saya nyalakan dulu mesin kembali,” ujarnya mengutip pernyataan sang nakhoda kapal.
Kemudian setelah mesin hidup kembali, perahu pincara tersebut kemudian jalan kembali.
Namun tak lama berselang, perahu tersebut justru mengalami kebocoran pada bagian depan.
“Beberapa saat kemudian perahu pincara tersebut mengalami kebocoran bagian depan,” kata Putri.
Kemudian, perahu yang diperkirakan ditumpangi 48 penumpang tersebut dihantam ombak.
Hantaman ombak tersebut membuah perahu oleng dan miring ke kiri.
“Sehingga datang ombak dari depan menghantam depan perahu sehingga perahu oleng dan miring ke kiri,” kata Putri.
Kondisi tersebut membuat para penumpang panik, bahkan ada yang terjatuh ke dalam laut.
Setelah miring ke kiri, perahu tersebut kemudian terbalik dan membuat seluruh penumpangnya tenggelam.
“Sehingga penumpang panik dan terjatuh ke dalam laut, lalu perahu tersebut terbalik,” jelas Putri.
(TribunnewsSultra.com/La Ode Abiddin)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul "Nahkoda Kapal Tenggelam Ungkap Detik-detik Kecelakaan 15 Korban Tewas di Buton Tengah, Perahu Miring"
| Viral Anak Lindas Ayah hingga Tewas dan Tabrak Sekretaris Desa di Pariaman, Mengamuk saat Ditangkap |
|
|---|
| Geger 2 Harimau Jaga Jasad Pekerja Hutan di Pelalawan Riau, Tiga Kali Aksi Penyelamatan Gagal |
|
|---|
| Brigadir Ade Kurniawan sempat Foto Bareng sebelum Bunuh Bayinya, Ibu Syok Lihat Anak Sudah Membiru |
|
|---|
| Fakta Mengejutkan Kasus Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayi Usia 2 Bulan, Status Asli DJP Terkuak |
|
|---|
| Guru Bahasa Arab Terciduk Ikut Pesta Seks Gay di Jakarta Selatan, Berikut Fakta-Faktanya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Update-korban-kapal-tenggelam-di-Buton-Tengah-Sulawesi-Tenggara-penumpang-selamatmeninggal-dunia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.